Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Puncak Penantian Tanpamu

15 Januari 2021   20:37 Diperbarui: 15 Januari 2021   20:52 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dipuncak penantian tanpamu dokpri

Sekaranglah puncaknya. Ujung penantian. Ujung dari asa. Menembus langit. Hasrat tulus bersamamu. Yang tak terkabul. Karena ini penantian, tapi tanpamu.

Menyerahku mungkin rugi. Bendera putih berkibar. Saat ku telah tak sanggup. Untuk satu hal saja. Yang telah terlarang.

Waktu yang salah. Yang tak bisa kuputar kembali. Tertatih dalam sesak. Tertekan dalam sempit. Ini jadi tak mungkin. Tak bertempat lagi.

Ini bukan ciptaku sendiri. Ini harap. Andai ada keajaiban. Pasti aku akan menjemputmu. Tapi itu kapan. Tapi apa mungkin.

Kecewa ini tak bisa ditipu. Sedih ini membuatku sakit. Memaksamu, tak bisa. Di puncak penantian tanpamu. Harus kuterima, tanpa syarat.

Pengorbanan cinta. Menaruh semua asa. Dalam bilik bilik sepi. Bersama yang tak pernah ada. Berdua dalam ilusi. Hidupku telah menjadi imajinasi.

Tanpamu. Untuk apa. Karena cinta ini tak bisa menyatu. Hanya menanti. Menunggu. Dan diam. Setelah itu, harus pergi. Dan diakhiri. Tanpa memiliki.

Malang, 15 Januari 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun