Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesepian dalam Keramaian

21 Desember 2020   21:03 Diperbarui: 21 Desember 2020   21:09 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesepian dalam keramaian (dokpri)

Ramai disekitarku. Lalu lalang. Padat. Tapi aku merasa sendiri. Kesepian. Apakah aku sakit? Iya, jiwaku yang lara. Dalam duka.

Aku sebenarnya tak suka. Seperti ini. Karena ini membuatku terasing. Dalam ramai. Tapi diriku sepi.

Ingin kusudahi saja. Namun itu putus asa. Aku harus bersahabat dengan sepi. Menjadi sahabat hari hariku. Merenung untuk terus berjalan. Menemukan jati diri.

Saatnya aku keluar dari lingkaran sepi. Ini membelenggu. Terpenjara diri sendiri. Menghilangkan rasa. Yang seharusnya ada.

Sepi memang perlu. Tapi sakit jika terus sepi. Rasa sendiri. Tak berarti. 

Kubutuh seseorang. Yang bisa membawaku pergi. Agar aku sembuh. Dari penderitaan ini. 

Datanglah kekasihku. Jemput aku. Tolonglah aku. Bawalah aku pergi, sejauh mungkin. Agar aku kembali punya rasa. Jika aku ada. Dan dihargai. 

Kutunggu dirimu kasihku.

Malang,21 Desember 2020

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun