Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Slilir Desaku 1000 Tahun

24 November 2020   14:59 Diperbarui: 24 November 2020   16:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokpri Ady Mohay

Bakalan Krajan. Konon cikal bakal kerajaan. Bakalan bermakna tlatah kabuyutan. Prasasti sukun menyebutkan. Tlatah maju peradaban.

15 Suklapaksa Tahun 852 saka. Pejabat Gurung Gurung datang mewakili Wanua. Tanggal 24 Juli 929 jadi penanda. Diakui keberadaannya.

Paniwen diceritakan ukir negara. Prasasti Pamotoh sebutannya. 1198 tahunnya. Daerah penting pada masanya.

Peran terus berkarya. Tlatah Singhasari bermula. Tarikh Mula Manurung 1255. Wangsa Sinelir dan Rajasa. Bersaing berebut tahta. Disatukan menuju jaya. Maju diera Kertanegara. Menyatukan tlatah Nusantara.

Wangsa Sinelir terkenal digdaya. Konon inilah nama slilir bermula. Maju dalam langkah juang Nusantara. Berkarya untuk para ksatria.

Slilir berbangga. Terus berkarya untuk bangsa. Semangat bersama budidaya. Kampung Nila Slilir maju bersama.

Indahnya dari masa ke masa. Bakalan Krajan terus berdaya karya. Pemberdayaan masyarakat mandiri bersama Nila. Majukan Budidaya.

Bangkit bersama nila. Membangun nuansa pariwisata. Jadikan tlatah bumi luar biasa. 1000 tahun lagi lamanya.

Tlatah Bumi Slilir, 24 November 2020
Oleh Eko Irawan

Puisi ini terinspirasi penelusuran sejarah arkeologis kelurahan Bakalan Krajan berdasarkan prasasti. Dimana tanggal 24 Juli 929, pejabat wilayah asal Wanua gurung gurung mendapatkan kehormatan launching prasasti Turyyan. Gurung Gurung ini sekarang dikenal sebagai dusun Urung urung, wilayah kelurahan Bakalan Krajan. Ini merupakan kebanggaan warga Bakalan Krajan umumnya, dan warga slilir khususnya. Semoga menginspirasi desa desa lain untuk menemukan hari jadinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun