Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menelusuri Lapak Buku Kota Malang, Dari Wilis ke Velodrom

17 Mei 2019   15:04 Diperbarui: 17 Mei 2019   21:36 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari tersebut, hampir semua lapak buka. Jika hari hari biasa, banyak yang tutup. Beberapa pedagang di sini memang berjualan online. Buku buku jadul memang punya pangsa pasar sendiri. Buku langka memang berharga lebih mahal di atas rata-rata, karena langka dan susahnya mencari buku tersebut, biasanya buku-buku tersebut dipasarkan secara online.

Namun jika kamu berhasil menjalin komunikasi pribadi dengan para pedagang dan kamu telaten memilih dan memilah sendiri buku-buku yang kamu cari, kamu dapat memperoleh harga yang lebih murah. 

Inilah uniknya berpetualang mencari buku-buku bekas. Dibutuhkan ketelatenan untuk mencari buku-buku kuno dengan harga miring. Siap-siap saja tanganmu terkena sedikit rasa gatal, karena efek memegang buku kuno memang demikian. 

Bagi yang sensitif dengan debu, jangan lupa bawa masker. Dengan Kocek 20 ribuan kamu bisa membawa pulang buku bermutu. Jadi tunggu apalagi, jikalau ke Malang, jangan lupa mampir ke jalan Wilis dan Velodrom ya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun