Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gatot dan Tiwul, Makanan Khas Perjuangan Kemerdekaan

18 Februari 2019   15:48 Diperbarui: 18 Februari 2019   15:57 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri-ilustrasi Makanan Gatot dan tiwul

Pada Masa Perang Kemerdekaan Indonesia antara Tahun 1945-1949, merupakan Masa Paling berat Bagi Bangsa Indonesia yang baru saja menyatakan kemerdekaannya. Salah satunya adalah bagaimana mencukupi kebutuhan Pangan para Pejuang yang bertarung antara hidup dan Mati melawan para penjajah. 

Menurut Cerita Alm. Serma Purn. Marsaid, Kakek Kami, makanan yang paling nikmat dan bisa kenyang sepanjang hari adalah Gatot dan Tiwul. 

Kakek Kami tersebut adalah Pejuang Republik yang memperoleh Bintang Gerilya. Seorang ex tentara PETA yang ikut berjuang di Palagan Soerabaia dan turut menyaksikan agresi Militer Belanda di Kota Malang.

Gatot dan Tiwul Makanan Istimewa

Pada 31 Juli 1947 Kota Malang Jatuh ke Tangan Belanda. Para Pejuang mulai mundur ke daerah Kabupaten Malang. Wagir adalah salah satu pos awal bagi Serma Marsaid dan kawan kawannya untuk mundur, karena beliau lahir dan dibesarkan di daerah ini.  

Warga wagir banyak yang mulai persiapan mengungsi. Salah satu yang disiapkan warga adalah gatot dan tiwul. Makanan yang berasal dari singkong ini menjadi makanan yang sangat istimewa bagi para pejuang. Makan gatot dan tiwul bikin lebih kenyang di banding makan nasi. Dengan makan gatot dan tiwul serasa kenyang seharian penuh.

Singkong adalah tumbuhan yang sangat mudah tumbuh di Indonesia. Tidak perlu pengolahan lebih lanjut, cukup ditancapkan saja ditanah, tanaman singkong sudah bisa tumbuh. 

Di tengah masa perjuangan, para petani di Malang sudah sangat kesulitan untuk menanam padi. Selain alasan keselamatan, banyak para petani harus mengungsi ke daerah Republik. Dan olahan singkong menjadi menu istimewa jaman gerilya.

Kandungan Gizi pada Gatot dan Tiwul

Olahan singkong ini bagi Masyarakat yang tinggal di daerah Wonosobo, Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, Blitar, dan Malang banyak mengkonsumsi jenis makanan ini sehari-hari. Apakah makanan ini bergizi? 

Berdasarkan hasil penelitian, kandungan gizi dan gizi dari makanan tiwul benar-benar baik untuk kesehatan. Berikut ini yakni data kandungan gizi yang terkandung dalam tiwul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun