Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pengembangan Diri Dalam Komunitas Hobi

31 Januari 2019   11:57 Diperbarui: 31 Januari 2019   12:09 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dari http://marketeers.com

Hobby adalah sarana pelepas lelah dari kepenatan hidup. Agar hobby ada temannya dan semarak, biasanya muncul acara ngumpul bersama dengan fokus memiliki kesamaan hobby. 

Kelompok inilah yang kemudian menjadi Komunitas. Perkumpulan ini keberadaannya tersebar baik di desa maupun kota. Agar bermanfaat, dalam komunitas harus ada "Pengembngan diri" di dalamnya. Sudahkah komunitasmu mampu mengantarkan dirimu berkembang ke arah lebih baik? Artikel berikut mencoba mengupas pengembangan diri dalam komunitas hobby. semoga menginspirasi

Sinergi kolaboraksi

Dua orang atau lebih bertemu dalam wadah komunitas adalah upaya positif bersosialisasi. Kesamaan hobby adalah kunci utama agar acara komunitasmu bisa memunculkan sinergi antar pribadi di dalamnya. 

Hobby adalah perekat, karena dalam komunitas hobby ikatan kesamaan minat ada didalamnya. Pembicaraan, perencanaan dan pengembangan akan sangat menarik karena  didalamnya satu dengan yang lainnya  seide dan memiliki minat yang sama. 

Jika didalamnya ada anggota yang tidak berminat lagi dengan garis kesamaan ide, dia akan memakai rumus banyak alasan untuk tidak support lagi dengan acara acara di dalam komunitasmu. Orang demikian ibarat kerikil dalam sepatu perjalanan komunitasmu. Ada tapi mengganggu. ada tapi tidak ada. Lebih baik yang punya sikap demikian secara sadar mengundurkan diri saja dari komunitas.

Sinergi dan kolaboraksi dari kesamaan hobby ini, bisa mengembangkan kualitas hobby. Hobby bisa dikembangkan ke arah lebih positif asal ada kemauan dari para anggota sendiri. minat tidak bisa dipaksakan, karena jalur hirarkhi dalam komunitas bukan jalur perintah komando. 

Tanpa dorongan kuat dari diri sendiri untuk aktif dan mau berjuang untuk tujuan perkembangan, maka komunitasmu akan berjalan ditempat. Apa gunanya berkumpul dengan orang orang yang pasif dan tidak berkembang? 

Lambat laun, dirimu akan ikut terbawa arus dengan tokoh dominan dalam komunitasmu. Sang Tokoh dominan adalah orang paling berpengaruh dalam komunitasmu. Jika dia visioner, aktif, enerjik dan pantang menyerah, anggota komunitas akan banyak menemukan kesenangan baru dalam komunitas tersebut. 

Artinya ide briliant yang baru selalu fresh dan akan didukung secara sukarela oleh semua elemen didalamnya. Namun jika peran orang berpengaruh ini membawa pikiran negatif, merasa termarjinalisasi, kurang sosialisasi dan koordinasi serta keras kepala dengan semau gue, maka anggota komunitas akan terbawa arus dalam persimpangan, antara menjaga keutuhan komunitas tapi tidak ada harapan baru atau terpuruknya komunitas dalam pertikaian. 

Cari pelepas kepenatan hidup kok bertikai didalam wadah sesama ide, artinya sudah melenceng jauh dari tujuan semula. solusinya lakukan revormasi jika mampu, jika tidak lebih baik bentuk wadah komunitas baru yang lebih sehat. Langkah sinergi kolaboraksi tidak bisa jalan jika anggota didalamnya da konflik intern dan sudah tidak satu ide lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun