Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berharap Berkah Menulis dari Kompasiana

15 November 2018   12:01 Diperbarui: 15 November 2018   12:14 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis adalah aktifitas intelektual menyampaikan ide dan gagasan dalam wujud tertulis dan bisa dibaca. Orang Yang tidak pernah menulis, walaupun pandai bicara setinggi langit dan selantang komandan upacara, 20 tahun lagi tidak ada orang yang tahu siapa kamu, apa ide dan gagasanmu. Sebagai kompasianer baru, banyak harapan berkarya dikompasiana. Berikut curhat kami, semoga bisa jadi bahan Introspeksi bagi kita semua.

Menulis dan terus Menulis

Suatu Kebanggaan tersendiri bisa menulis di kompasiana. Dalam format Citizen Jurnalism, Kami bersyukur diberi ruang berkarya di Kompasiana. Ini sangat luar biasa, Karena tidak banyak media yang menyediakan ruang spesial seperti ini. Iklim menulis dan apresiasi di Kompasiana juga sangat baik dan kondusif. Sehingga kami tetap punya motivasi untuk tetap menulis dan menulis lagi. Yang sangat menyenangkan, Kompasiana memberi ruang style menulis yang kamu banget.

Artinya Kamu bisa menjadi dirimu sendiri sesuai style kamu sendiri. Di tempat lain? Kamu harus menjadi orang lain, karena Kamu harus mengikuti style standar yang sudah ditentukan. Padahal menjadi diri sendiri itu berkarakter kuat dan punya ciri khas. Jika yang dikembangkan kemampuan foto kopy khas orang lain, tulisanmu tidak punya karakter.

Kita bisa tahu ini tulisan Nur Kholis Madjid. Ini tulisan Dahlan Iskan. Ini tulisan Tere Liye. Ini tulisan Nugroho Notosusanto. Semua punya gaya mereka sendiri. Sekali membaca diparagraf pertama sudah tahu ini tulisan siapa. Ini terjadi karena mereka menulis memakai style mereka sendiri. Jika kamu tidak memunculkan style kamu sendiri, tulisanmu akan dianggap sama dengan penulis yang memiliki syle yang sama.

Memperkenalkan Karya, Membangun citra

Seorang penulis pasti punya spesialisasi menulis di bidang tertentu. Meskipun kemauan belajar bisa dibangun, namun minat dan kemampuan seseorang bisa dilihat dan dievaluasi dibidang apakah dia lebih mumpuni. Saya tidak bisa membuat artikel tentang olah raga. Saya paksakan diri menulis tentang olah raga. Bisa. Tapi tidak maksimal. Pembacanya sedikit. Pendalaman materinya dangkal. Ulasannya hampa. Tapi tipsnya, tetaplah menulis bidang apapun, perkenalkan karya tersebut. Evaluasi yang ngelike artikelmu. evaluasi yang memberi komentar. Baca kembali artikelmu. Coba share ke media sosialmu. Artikel yang menarik akan diperhatikan dimedia sosial dan banyak yang ngelike. 

Semua ini bisa jadi bahan bagimu, cocok dan mampunya menulis bidang apa. Fokus pada bidang tertentu dimana kamu memang ahli di dalamnya adalah bekal terbaik sebagai bahan menulismu. Sekali kali jangan menulis yang kamu tidak ahli di dalamnya. Menulis itu bukan seperti berkomentar atau menulis status di media sosial.  Menulislah untuk membangun citra dirimu sendiri kamu spesialis apa. Tapi tetaplah konsisten menulis dibidang itu. Kamu akan semakin ahli dan kemampuanmu menganalisa akan semakin terasah.

Militan Tak dibayar

Kompasiana bisa memberi wadah eksplorasi diri dalam berkarya. Mereka adalah para militan tak dibayar. Bagi yang punya profesi lain dan bisa memperoleh penghasilan dari pekerjaannya tersebut, maka aktivitas menulis masuk dalam ranah hobby. di dalam hobby orang tidak memperdulikan apa dibayar atau tidak. Mereka para penulis yang sudah mampu secara finansial.

Pertanyaannya, bagaimana teman teman yang belum mapan secara finansial yang notabene belum punya fasilitas internet pribadi? Tiap menulis mereka keluar duit, minimal beli paketan data. Mereka tidak bisa menulis jika tidak punya paketan data. Sekalipun mulai ada apresiasi K-reward, namun secara esensi belum banyak menolong para penulis kelas bawah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun