Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ketika Bahasa Daerah Jadi Muatan Lokal di Sekolah

16 Oktober 2018   13:00 Diperbarui: 16 Oktober 2018   13:22 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Inilah langkah dunia pendidikan melestarikan bahasa daerah agar ke depan anak anak tersebut menjadi duta Pelestari bahasa untuk generasi selanjutnya.

Tapi Betapa sulitnya para siswa itu

Pembelajaran Bahasa daerah, terutama diperkotaan disatu sisi berusaha melestarikan bahasa lokal di daerah tersebut, namun disisi yang lain, Kemampuan peserta didik juga sangat minim. 

Banyak anak didik bisa dapat nilai 8 untuk ulangan bahasa Inggris, tapi dapat nilai 4 untuk bahasa daerah. inilah realitas sekaligus dilema. Para siswa itu dengan sulitnya memahami bahasa daerah di mana dia tinggal. Sungguh sangat memprihatinkan. 

Harapan dan Kenyataan

Diharapkan mulok bahasa daerah bisa menjadi pelestari bahasa daerah agar tidak hilang, namun siswa yang diajari ternyata juga mengalami kendala dalam menerima pelajaran dimaksud. Kami belum menemukan penelitian yang relevan sehubungan dengan masalah ini. 

Hal ini adalah PR kita bersama bagaimana bisa tetap menyelamatkan bahasa daerah tetap lestari. Minimal ciptakan rasa bangga berbahasa daerah. Dinas dinas terkait harus mempunyai inovasi semacam lomba lagu bahasa daerah, lomba puisi berbahasa daerah dan bercerita bahasa daerah. ini bisa menumbuhkan minat para siswa untuk belajar bahasa daerah.

Masak 50 Tahun Lagi Orang Jawa akan belajar bahasa Jawa dan seni gamelan ke Belanda?

Selamat mencari Inovasi Metode Pelestari Bahasa Daerahmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun