Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merintis Destinasi Wisata di Kampungmu Sendiri

24 September 2018   16:28 Diperbarui: 24 September 2018   17:10 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Topeng (travel.kompas.com)

Pernahkah kamu bermimpi menjadi penggagas sebuah kampung destinasi wisata di kampungmu sendiri? Selama ini boleh jadi kamu sering traveling foto sana sini dilokasi ciamik tapi itu di kampung orang lain. Sebagai penonton atau penikmat.

Bagaimana jika yang menggagas kampung itu adalah kamu sendiri? Ini bukan menggurui, karena kami juga berjuang membangun destinasi wisata di tingkat kampung. 

Ini adalah sebuah ide yang sedang kami perjuangkan agar menjadi nyata. Ide ini kami ekspos dengan tujuan agar makin banyak bermunculan kampung unik, potensial, dan bisa dikunjungi di seluruh negeri ini. Banyak penggagas karena sudah masuk TV merasa sudah selevel dewa sehingga menganggap penggiat kampung lain adalah saingan kemarin sore yang tidak perlu dianggap. Wow.. hebat ya? Tidak mau berbagi. 

Padahal dengan berbagi kepada para penggiat kampung lainnya, amal ilmu Anda akan dicatat sesuai agama dan keyakinan. Bahkan jika satu hingga dua kampung yang berdekatan dan memiliki potensi sendiri-sendiri digabung, apa bukan sebuah destinasi yang luar biasa?

Miliki Basis Data Potensi

Tiap wilayah kampung sebenarnya punya potensi tersimpan yang belum diolah dan diangkat. Untuk wilayah perkotaan yang tidak punya view sawah, air terjun atau pantai memang tidak bisa mengembangkan potensi alam. Mencontoh kampung lain boleh boleh saja, tapi itu tidak kreatif. copy-paste dari kampung sebelah bisa kamu lakukan, tapi finalnya kampungmu hanya kreasi turunan dari proses copy-paste tadi. 

Akhirnya tidak unik dan tidak spesifik. Dengan memiliki basis data kamu bisa tahu potensi apa yang dimiliki kampungmu. Ini orisinil dari kampungmu sendiri.

Apa isi basis data ini? Ini adalah data tentang apa yang unik dan bisa dilakukan di kampungmu. Jika kamu menjawab, tidak ada potensi di kampungmu sendiri, berarti kamu tidak peka. Di suatu kampung yang isinya pemulung saja masih ada potensi berupa kreasi daur ulang dan usaha kompos. 

Bahkan di kampung yang dulu terkenal sebagai kampung preman bisa disulap jadi kampung kreatif. Jika sampai tahap ini kamu sudah memutuskan tidak ada potensi di kampungmu sendiri, berarti kamu tidak punya sense of change, sebuah power kreatif yang harus dimiliki inovator.

Tapi tidak ada duit

Ada sebuah fenomena, kreativitas jalan harus ada duitnya. Tidak ada duit, ya wassalam. Lebih baik tidur dan jadi penonton aja kampung sebelah tumbuh berkreasi. itukah kamu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun