Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satu-satunya di Indonesia, Museum "Reenactor Ngalam"

7 September 2018   15:00 Diperbarui: 7 September 2018   15:04 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musium Reenactor Ngalam ? Belum pernah dengar ya? Musium ini akan segera launching di Malang pada 14 September 2018 di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pencarian lokasi bisa dipandu oleh aplikasi Gogle map. Musium ini akan dilaunching bersamaan dengan Pelaksanaan Festival Tawangsari Kampoeng Sedjarah Jilid IV yang akan dilaksanakan pada Tanggal 14-16 September 2018. Berikut Kilas Balik Musium Reenactor Ngalam, sebuah Karya Fenomenal dan satu satunya di Indonesia.

Dari Hobby sejarah Menjadi Komunitas

Berawal dari Hobby mempelajari sejarah dan mencari metode yang bagaimanakah yang menyenangkan, akhirnya ketemu sebuah metode yang disebut sebagai Historical Reenactment. Yaitu sebuah metode menghidupkan kembali sebuah kehidupan dalam lintas sejarah yang dipelajari dengan melakukan reka ulang. Belajar sejarah dengan buku buku tebal dan materi berat sangat tidak menarik, sehingga munculah metode Reka ulang yang unik ini. Dan tidak menarik dong jika sendiri sendiri, akhirnya jadilah komunitas Reenactor Ngalam. Sejak 2007 hingga sekarang komunitas ini tetap eksis terus berkarya dan berkarya terus.

Kegiatan Reenactor itu apa?

Kumpul Komunitas adalah kegiatan dari para Reenactor. Dalam pertemuan tersebut Kami membahas sejarah. Tahap demi tahap belajar dilakoni hingga lahirlah sebuah visualisasi dari proses belajar ini. Foto dan Video adalah karya yang kami buat. Di dalamnya kami mencoba memvisualisasikan sebuah masa pada catatan sejarah. Berikut contohnya

dokrpi
dokrpi
Dalam Reenactor Belajar sejarah adalah dengan praktek dilapangan langsung. Foto diatas adalah Napak tilas Perjalanan Panglima Besar Jendral Soedirman dari Bajulan Kediri ke Nganjuk. Turun naik medan berat dengan membawa tandu, selayaknya gerilya pada masa tersebut. Seragam, Peralatan pendukung dan senjata replika yang dibawa juga menyesuaikan dengan Jamannya. Reenactor menyesuaikan otentiknya perlengkapan sesuai dengan sejarahnya. Untuk mencukupinya Kami melakukan riset sejarah agar apa yang kami gunakan mendekati otentik.

Dari Komunitas menjadi Musium

Salah satu Karya dari teman teman Reenactor Ngalam adalah membuat senjata Replika era Perang Dunia ke-2. Berikut beberapa Karya karyanya

dokrpi
dokrpi
dokrpi
dokrpi
Sejak 2007 hingga sekarang sudah lebih 50 unit senjata Replika Yang Kami buat dari benda benda bekas. Pembuatan replika ini dibina langsung oleh Bintaldam TNI dan dibidang Musium, Kami adalah Para Sahabat Musium Brawijaya V di Malang. Pembuatan replika ini ber skala 1: 1 dan menyesuaikan aslinya, Senjata Replika, Seragam dan perlengkapannya ini Kami gunakan untuk Event Kesejarahan berupa teatrikal dibeberapa kota di Indonesia, antara lain Parade Juang di Surabaya, Peringatan Serangan Umum di Jogja, Hari Veteran di Jakarta dan di Kota Kota Yang Lain.

Setelah koleksi ini begitu banyak Untuk Apa? Maka Kami punya ide untuk membuat musium dan musium ini satu satunya musium Reenactor di Indonesia. Dengan Musium Kami bisa berkiprah menjadi pioner Pendidikan Karakter generasi Muda melalui pengenalan sejarah perjuangan Kemerdekaan. Kedepan Kami akan membuka kelas sejarah Interaktif sehingga inilah satu satunya laboratorium sejarah yang akan mengajak pengunjung merasakan betapa berat harga Kemerdekaan. Jujur Kami masih Jauh dari sempurna Karena Kami membuat ini segala keterbatasan dan swadaya.

Penasaran seperti apa Suasana Launchingnya Nanti? Silahkan Hadir di Malang tepatnya di RT.12/RW. I Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Pada tanggal 14-16 September 2018. Berikut dokumentasi Kami saat Festival ke-3 Tahun Lalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun