Mohon tunggu...
Eko N Thomas Marbun
Eko N Thomas Marbun Mohon Tunggu... Penulis - I Kerani di Medan Merdeka Utara I

Tertarik pada sepak bola, politik dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF: Semifinal yang Penuh Kehati-hatian

23 Desember 2021   11:12 Diperbarui: 23 Desember 2021   11:31 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenderal lini tengah Indonesia Ricky Kambuaya berebut bola dengan Faris Ramli dalam Semifinal Pertama Piala AFF (sumber:bola.kompas.com)

Pertemuan pertama Timnas Indonesia dengan Singapura pada semifinal Piala AFF 2020 telah selesai digelar. Pertandingan berakhir 1-1, Timnas Indonesia dan Singapura tampak bermain cukup hati-hati. Ada kesan masing-masing tim masih menahan diri.

Pada babak pertama, Timnas Indonesia mendominasi. Unggul 1-0 lewat gol Witan Sulaiman. Namun, kondisi berbalik pada babak kedua. Singapura menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Ikhsan Fandi.

Baik Timnas Indonesia dan Singapura sama-sama memiliki peluang untuk menggandakan gol. Kiper Indonesia, Nadeo setidaknya dua kali menggagalkan peluang emas Singapura. Sementara penyerang Indonesia, baik Irfan Jaya dan Witan punya peluang emas yang gagal dimanfaatkan.

Menarik mengamati strategi Shin Tae-yong pada pertandingan kali ini. Lini tengah Indonesia diisi 3 gelandang tengah 'kuat'. A. Dewangga, R. Kambuaya dan R. Irianto pada babak pertama mendominasi lini tengah. R. Kambuaya tampaknya diplot menggantikan peran yang biasa diisi Evan Dimas.

Shin Tae-yong sepertinya ingin menguasai lini tengah. Strategi itu berjalan baik di babak pertama. Indonesia memiliki beberapa peluang. Sayangnya gagal dimanfaatkan dengan baik. Dedik Setiawan yang turunkan sebagai ujung tombak bermain tidak cukup bagus. Pun demikian Ezra Walian yang masuk menggantikannya. Bahkan Ezra pun harus digantikan Hanis Saghara.

Tatsuma Yoshida memainkan kontra strategi yang apik. Pada pada pertama dia memainkan 5 bek mengamankan lini belakang. Lebih menarik lagi, dia sepertinya memerintahkan beknya secara bergantian menempel Irfan Jaya dan Witan Sulaiman. Meski sebenarnya berkali-kali bocor.

Patut juga dicatat bek jangkung Singapura Irfan Fandi bermain bagus pada pertandingan kali ini.  Dia menjadi benteng tangguh yang sulit dilewati Irfan Jaya.

Zulfahmi Arifin, Safuwan Baharudin dan Nazrul Nazari merupakan bek berpengalaman Singapura. Mereka sepertinya paham akan kalah jika meladeni anak-anak muda Timnas Indonesia jika bermain cepat. Mereka memang menunggu di garis pertahanan Singapura dan bermain lebih keras. Meski secara statistik Indonesia lebih banyak melanggar 18:16.

Uniknya, tidak seperti ketika melawan Malasya. Timnas Indonesia tidak banyak melakukan percobaan dari luar kotak pinalti. Total Indonesia hanya melakukan 10 shot kalah 1 shot dari Singapura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun