Mohon tunggu...
Eko N Thomas Marbun
Eko N Thomas Marbun Mohon Tunggu... Penulis - I Kerani di Medan Merdeka Utara I

Tertarik pada sepak bola, politik dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF: Warning untuk Timnas Indonesia

7 Desember 2021   09:19 Diperbarui: 7 Desember 2021   10:43 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: bola.kompas.com

Dua pertandingan awal Grup B AFF Champhionship sedikit telah memberi gambaran tentang kekuatan lawan Timnas Indonesia. Malasya menang 3-1 atas Kamboja dan Vietnam menang 2-0 atas Laos.

Fans sepak bola (terutama netizen bola) Indonesia sepertinya berpikir Vietnam dan Malasya sebagai favorit Grub B tidak terlalu istimewa. Sebab melawan negara lemah tidak bisa digulung dengan skor besar. Menang hanya selisih 2 gol.

Vietnam yang notabene paling diunggulkan lolos dari Grub B, berkaca pada peforma tangguh di putaran kedua Pra Piala Dunia 2022 setelah menyingkirkan Thailand, Indonesia dan Malasya. Meskipun di putaran ketiga kalah bersaing atas Arab Saudi, Jepang, Australia, Oman dan China.

Pada partai awal Grub B, tampak kesulitan membongkar pertahanan Laos! Meski mendominasi sepanjang 90 menit, Vietnam tidak bisa berbuat banyak.  Vietnam yang diprediksi akan berpesta gol, tampaknya harus mensyukuri kemenangan 2 gol. Mengingat harus sabar menembus rapatnya pertahanan Laos dengan menguasai 77% lapangan dan 23 tembakan ke gawang! 

Malasya justru tampil lebih buruk meski menang, statistik pertandingan justru menunjukkan dominasi Kamboja. Kamboja unggul penguasaan bola 57%:43%, passing 428:324, akurasi passing 84%:82% dan sepak pojok 10:5. Statistik itu menunjukkan bahwa Malasya tidak sedang menghadapi negara lemah!

Belakangan ini negara-negara tradisional seperti Thailand, Indonesia dan Malasya berkembang tidak terlalu bagus sementara negara-negara yang selama ini dianggap lemah semakin memperbaiki diri. Memainkan strategi yang pas dengan kondisi timnya!

Belakangan jarang negara-negara dengan nama besar menang mudah dengan skor besar. Indonesia misalnya, dalam beberapa pertemuan dengan Timor Leste menang dengan susah payah. Kasus yang sama juga dialami Thailand yang menang 2-0 atas Timor Leste pada partai awal Grub A.

Dua pertandingan awal harusnya menjadi warning bagi Timnas Indonesia. Lawan-lawan yang selama ini dianggap lemah telah mampu bermain baik. Meskipun dari sisi teknik individu tampak tidak terlalu bagus. Mereka tampak mengalami peningkatan yang baik. Baik dari segi individu, tim dan strategi.

Jika Indonesia menganggap telah menang sebelum bertanding atas Kamboja dan Laos. Lalu, fokusnya hanya pada pertandingan melawan Malasya dan Vietnam, itu adalah tindakan yang kurang bijak. Timnas Indonesia harus menganggap bahwa setiap pertandingan adalah penting dan fokus pada setiap pertandingan.

Berkaca pada pertandingan Malasya melawan Kamboja, Indonesia harus mengambil alih lini tengah, memenangkan penguasaan bola. Lalu, fokus pada pertahanan sisi sayap. Dominasi Kamboja justru terlihat dari penguasaan bola di tengah lalu mengalirkan ke kedua sisi sayap. 

Malasya pada pertandingan melawan Kamboja berkali-kali ditembus dari sisi sayap. Meskipun tidak berbuah gol, tetapi pertahanan Malasya harus dihukum beberapa kali tendangan sudut yang berbahaya. Beruntung penjaga gawan sigap menepis beberapa percobaan Kamboja.

Menariknya di Indonesia pos bek kanan-kiri, diisi oleh pemain yang naluri menyerangnya bagus. Kerap meninggalkan pos membantu penyerangan. Dalam dua partai uji coba terakhir, Couch Shin Tae-yong memainkan Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan. Kamboja sendiri punya pemain muda yang secara kualitas di atas rata-rata di sisi sayap. Lim Pisoth, Nomor Punggung 17, Usia 20 Tahun. Berkali-kali, dia berhasil melewati pemain Malasya.

Lain Kamboja, lain pula Laos. Dave Booth menyadari timnya secara kualitas tidak bagus. Strateginya klasik dan rasional. Bertahan dengan parkir bus! rapat! 9 pemain  Laos berada di daerah pertahanan. Lebih sering semuanya!

Sesekali melakukan serangan balik dengan mengandalkan Billy Ketkeophomphone, pemain USL Dunkerque, Ligue 2 Prancis. Pemain ini patut diwaspadai. Secara teknik, fisik dan kecepatan lebih dominan di antara pemain-pemain bertahan sekelas Piala AFF.

Dalam menghadapi Laos Timnas Indonesia dituntut sabar dan kreatif. Gol di awal pertandingan akan merusak strategi bertahan Laos. Optimis Indonesia dapat menjaringkan 3-4 gol! Namun, harus tetap mewaspadai serangan balik Laos. Terutama solo run dari Billy!

Couch Shin Tae-yong intinya harusnya mewaspadai kejutan dari Kamboja dan Laos. Menang wajib jika bisa dengan selisih 2 gol! untuk mengurangi beban saat menghadapi Malasya dan Vietnam. Bisa saja yang lolos Grub B, ditentukan lewat selisih gol!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun