Mohon tunggu...
Eko N Thomas Marbun
Eko N Thomas Marbun Mohon Tunggu... Penulis - I Kerani di Medan Merdeka Utara I

Tertarik pada sepak bola, politik dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan di Masa Pandemi

14 April 2021   21:28 Diperbarui: 14 April 2021   21:57 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dreamstime.com

Terhitung sejak  13 April 2021. Kemarin. Kita sudah memasuki Bulan Ramadhan. Ini tahun kedua melaksanakan ibadah dengan kondisi pandemi. Semua orang dituntut menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari keramaian. Ujung-ujungnya, bulan ramadhan yang identik dengan kebersamaan. Seperti ngabuburit, tarawih sampai takbiran akan tidak seperti biasanya. Yah, dunia memang sedang tidak sehat!

Namun apa pun kondisinya jangan sampai mengurangi makna bulan suci ini. Ibaratnya tidak ada rotan akar pun jadi. Jika dulu mungkin kita senang ramai-ramai, hari ini kita bisa virtual ria. Silaturahmi harus tetap terjaga. Amal dan ibadah tetap jalan.

Nah, mengingat pandemi belum tahu kapan berakhirnya maka ada beberapa rambu-rambu yang penting kita perhatikan. Lantas kita harus gimana? Setelah sepanjang hari berpuasa tentu haus dan lapar mendera. Ketika waktu berbuka tentu banyak pedagang dadakan menjajakan makanan dan minuman untuk berbuka.

Ingat kita masih pandemi. Kamu harus pastikan penjualnya menerapkan protokol kesehatan. Penjual, alat-alat dagangan dan barang dagangannya harus bersih. Kebersihan adalah sebagian dari iman.

Buka bersama atau ngabuburit bersama keluarga dan rekan-rekan adalah hal yang menyenangkan. Namun, ada baiknya ditahan dahulu. Mungkin lebih baik berbuka di rumah saja dulu. Kalau pun memang harus tentu jangan lupa 3M.

Tentu tidak afdol rasanya setelah berpuasa seharian dan menikmati berbuka tapi tidak tarawih. Namun tidak seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Kalau pun di tempatmu diperbolehkan ibadah bersama. Tentu kamu harus tetap menerapkan protokol kesehatan untuk kebaikan bersama. Jika memang merasa kurang fit ada baiknya ibadah dari rumah saja dahulu.

Tantangan kita tidak sampai di situ. Kelak ketika lebaran, pemerintah melarang untuk mudik. Ini berarti menjadi tahun kedua ketika mudik tidak diperbolehkan. Nah, jangan sampai kita mencuri-mencuri kesempatan nanti untuk mudik. Kasihan keluarga yang ada di kampung kalau sampai dibawakan oleh-oleh virus.

Mungkin awal Ramadhan ini aku, kamu, keluarga dan sahabat-sahabat semua perlu merencanakan "even besar" dimana pun berada. Misalnya dengan ngabuburit online bisa dengan kajian-kajian yang memperdalam ilmu dan kebersamaan. Nah, begitu pun nanti akan ada lebaran virtual. Mulai sekarang kakek-nenek di kampung diajari cara memakai zoom, google meet atau platform lain. Biar pas lebaran nanti lancar.

Semoga Pandemi Cepat Berlalu. Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun