Suatu hari dua orang sedang mengobrol tentang isu yang lagi hangat. Si A cenderung kontra dengan pendapat si B.Â
Ia berulang kali memotong omongan si B dan memaksakan kehendak. Sebenarnya yang disampaikan si A mungkin saja benar, tetapi sikapnya membuat si B kesal dan tidak mau lagi mengobrol dengan Si A.
Pernah tidak kamu bertemu seseorang yang menjengkelkan seperti itu? Atau jangan-jangan kamu sendiri orang yang menyebalkan kayak si A?Â
Cerita tadi menggambarkan sosok yang tidak memahami komunikasi efektif. Dia juga tidak tahu tentang 3 kunci rahasia menjadi pribadi yang menyenangkan. Memangnya apa saja sih?
Pertama, dengarkan argumen dan hindari debat. Banyak orang yang ingin terlihat pintar, padahal ilmunya pas-pasan. Bermodalkan informasi dari kabar burung atau sekadar pemikiran acak saja mereka pun sanggup berdebat argumen dengan orang lain. Tidak salah memang, mereka melakukan itu semata-mata supaya dipandang wah dan tak disepelekan.
Sayangnya, alih-alih dinilai sebagai sosok cerdas, malah kelihatan bodoh dan nyolot di hadapan orang lain. Kalau sudah begitu, orang-orang pasti malas meneruskan diskusi.Â
Karena siapapun di dunia ini tidak akan suka didebat, percayalah, tak ada yang mau didebat, terkecuali memang sedang ikut acara debat atau lomba debat.
Pintar memang tidak harus pandai berdebat. Orang yang banyak diam tapi sekali dia berbicara langsung nyambung, itu sudah cukup mewakili gambaran orang cerdas. Cerdas apa dulu ini? Cerdas dalam bergaul dan berkomunikasi tentunya.
Untuk mendapatkan pandangan sebagai pribadi positif dari orang lain, maka perlu dimulai dengan kesan awal yang baik pula. Sekarang ini orang-orang terlalu banyak ingin berbicara, tetapi sedikit yang ingin mendengarkan. Terus-terusan menanggapi tanpa mau menyelesaikan ucapan lawan bicara. Hasilnya tidak ada komunikasi positif yang terbangun. Yang ada muncul ketidaksepahaman pemikiran.
Mari sejenak kita luangkan waktu untuk mendengarkan orang lain berpendapat. Baru setelah itu berilah pujian yang jujur, pujian seperti apa? Ya apapun, bisa dari sisi aktualnya, ide menarik, idealismenya, atau hal positif yang bisa digali. Asalkan tidak berlebih-lebihan supaya tak dinilai mengejek.
Lagipula kamu tidak akan merasa rugi memuji orang lain. Justru kamu akan dianggap sebagai pribadi yang menyenangkan karena mampu memahami kunci rahasia kedua komunikasi yaitu "suka memuji".