Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Lalu dan Cinta Kita

20 Agustus 2019   15:52 Diperbarui: 20 Agustus 2019   15:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, Agustus 2019

Kuseruput kopi pahit yang ada di hadapanku. Perempuan itu kini berada di hadapanku. Sangat dewasa dan keibuan.

"Mas baik-baik saja kan?" tanyanya.

"Ya, kamu bagaimana kabarnya?"

"Baik, alhamdulillah"

"Oooo.."

"Mas kenapa kok tumben tetiba pingin ajak bicara. Tentang apa ya?"

"Aku tidak tahu harus mulai darimana"

Perempuan itu tersenyum manis. Entah apakah senyum itu pula yang dulu membiusku. Membuat aku merasa bahagia.

Sepuluh tahun telah berlalu. Kini aku dan perempuan itu memiliki jalan masing-masing. Aku yang sempat menyukainya namun terlambat mengungkapkannya hingga akhirnya perempuan ini menikah dengan salahsatu seniorku. Aku masih belum bisa melupakan saat dimana undangan darinya berada di meja kerjaku. Tidak pernah kujumpai mereka berpacaran, bahkan saat di kantor mereka tidak pernah saling tegur sapa, namun tak kukira ternyata mereka merencanakan pernikahan yang indah.

"Mas masih bisa cerita apapun padaku" katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun