Jakarta, Agustus 2019
Kuseruput kopi pahit yang ada di hadapanku. Perempuan itu kini berada di hadapanku. Sangat dewasa dan keibuan.
"Mas baik-baik saja kan?" tanyanya.
"Ya, kamu bagaimana kabarnya?"
"Baik, alhamdulillah"
"Oooo.."
"Mas kenapa kok tumben tetiba pingin ajak bicara. Tentang apa ya?"
"Aku tidak tahu harus mulai darimana"
Perempuan itu tersenyum manis. Entah apakah senyum itu pula yang dulu membiusku. Membuat aku merasa bahagia.
Sepuluh tahun telah berlalu. Kini aku dan perempuan itu memiliki jalan masing-masing. Aku yang sempat menyukainya namun terlambat mengungkapkannya hingga akhirnya perempuan ini menikah dengan salahsatu seniorku. Aku masih belum bisa melupakan saat dimana undangan darinya berada di meja kerjaku. Tidak pernah kujumpai mereka berpacaran, bahkan saat di kantor mereka tidak pernah saling tegur sapa, namun tak kukira ternyata mereka merencanakan pernikahan yang indah.
"Mas masih bisa cerita apapun padaku" katanya.