Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Benci

12 Juni 2019   14:41 Diperbarui: 13 Juni 2019   10:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf" katanya.

"Apa yang harus dimaafkan?"

Perempuan itu sejenak menatapku. Mata yang sama seperti sepuluh tahun yang lalu.

"Maaf karena aku pernah mengabaikan perasaan Mas Arjuna dan maaf juga jika aku..." sejenak Ganesha menghentikan ucapannya, "Maaf jika aku masih menyukai Mas Arjuna"

Aku tertawa pelan. Lebih tepatnya menertawai kebodohanku. Bagaimana bisa aku mengiyakan pertemuan ini. Ganesha saat ini sudah berstatus sebagai ibu dari dua anak. Suaminya adalah seniorku di tempat kerja.

"Bagaimana kabarmu?" tanyaku seraya menghentikan tawaku.

"Aku baik"

"Bahagia?"

Kulihat perempuan tertegun.

"Aku selalu mendoakan kebahagiaanmu. Maaf jika dulu aku tidak segera melamarmu. Maaf jika hingga saat ini aku masih menyukaimu"

Perempuan itu menatapku. Mata yang telah membuatku memutuskan hubungan pertunanganku. Mata yang membuat aku jatuh di dalam pusaran waktu. Mengutuk segala kebodohan yang telah kuperbuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun