Bukan cinta yang membuat bertahan.
Ketika segalanya harus dilepaskan.
Maka tak ada lagi genggaman.
Masalalu yang semestinya telah dilupakan.
===
Suasana begitu ramai saat aku menginjakkan kakiku di dalam ballroom hotel Mercure. Ini kali pertama aku mengajak keluargaku dalam acara Family Gathering kantor. Pasalnya, sudah tiga tahun ini acara Family Gathering ditunda. Yang ada hanyalah acara Employee Gathering. Istriku dan anakku yang baru berusia tiga tahun sangat senang dalam perjalanan dari rumah menuju hotel ini.
Gemerlap lampu dari panggung mewarnai acara Galadinner. Aku tanpa ragu membawa keluarga kecilku ke salah satu meja bundar yang masih kosong.
"Duduk sini dulu ya Ma, aku mau ambil makan buat kalian" kataku seraya mencium kening anak pertamaku yang sudah mulai mengantuk. Seharian ini dia bersenang-senang dengan mengikuti perlombaan balita yang diadakan oleh panitia Family Gathering. Wajarlah kalau sekarang dia sudah mulai mengantuk.
Aku mengambil batagor satu porsi dan sepiring nasi lauk lengkap. Kubawa segera ke meja tempat dimana istri dan anakku menunggu. Kulihat istriku sedang berbincang dengan seorang perempuan.
"Ini Ma" kataku.
Aku sejenak terdiam menatap perempuan yang berada di samping istriku. Membeku dalam pusaran waktu yang tak terbatas.Â