Entah apa...Â
Ketika berada dekatmu seakan semuanya indah.Â
Aku yakin ini hanya semu semata.Â
Ataukah memang kekuatan kita tengah beradu.Â
Aku tak tahu.Â
Inisial hurufnya 'A'. Â Ya, Â lelaki yang baru kukenal tiga bulan yang lalu. Â Wajah manisnya sungguh bisa menarik kaum hawa yang mudah goyah sepertiku. Â Bukan hanya manis tapi dirinya juga humoris. Dirinya juga masih berdarah biru alias bangsawan. Â Ah, Â andai saja aku mengenalnya terlebih dahulu sebelum mengenal suamiku. Bisa jadi aku jatuh hati padanya. Â Dan aku tak perlu bimbang di hari pernikahanku seperti tujuh tahun yang lalu.Â
"Mala, Â seandainya saja kita bertemu sebelum dirimu bertemu dengan suamimu" katanya. Â Matanya seolah menatap titik hampa.Â
"Memangnya kenapa Mas?"
"Mungkin ibumu menerima lamaranku" ucapnya seraya tersenyum.Â
Aku terdiam. Â Dia benar adanya. Tak akan mungkin ada yang menolak lelaki sepertinya.Â
Sungguh segala tentangnya memang begitu manis. Â Aku merasa begitu nyaman berada di sisinya. Bercerita apapun sesukaku. Bertanya apapun yang aku mau.Â