Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Putri Tidur

24 Oktober 2018   10:24 Diperbarui: 24 Oktober 2018   12:36 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Namanya Alicia. 

Hobinya tidur.

 

Biasanya ketika jam di dinding kamar menunjukkan pukul sembilan malam, Alicia sudah terlelap dalam mimpinya. Dia sudah tidak peduli sekalipun ada kehebohan di luar kamarnya. Baginya, yang terpenting dari semua kegiatan sehari-harinya adalah tidur. Berkawan dengan mimpi.

Di mimpi dirinya bisa menjadi siapapun. Pernah suatu ketika dirinya menjadi Putri Matahari yang memiliki kerajaan luas jauh di atas bukit. Dirinya menjadi Ratu yang paling bijaksana, disegani setiap orang dan sangat berwibawa. Rakyatnya adil sejahtera, tidak pernah kekurangan apapun. Hasil panen melimpah ruah. Rakyatnya kebanyakan adalah vegetarian yang memakan hasil panen mereka sendiri. 

Tak perlu berburu ke hutan, semua jenis sayuran tumbuh subur di lembahnya. Ah, betapa menyenangkan jadi Putri Matahari. Dilihatnya pakaiannya berwarna kuning keemasan nampak begitu berkilau. Penjahit kerajaan sangat pandai menentukan model yang pas untuknya. Dengan menggunakan mahkota dari ikatan ranting bunga disertai beberapa untaian bunga, dirinya menjadi Putri yang sangat sempurna. Cantik, menawan, bijaksana.

Pernah suatu ketika dirinya menjadi Putri Bulan. Parasnya yang ayu, matanya yang teduh, tutur bahasanya yang halus membuat Putri Bulan ini menjadi idaman para lelaki. Setiap dirinya menampakkan diri di balkon istananya, semua lelaki memandangnya takjub. Beberapa lelaki bahkan terbius oleh kecantikannya. Lelaki yang membawa pisau malah tidak sengaja mengiris jarinya sendiri. Lelaki yang berjalan terlena hingga jatuh ke selokan. Ah, menjadi putri yang menawan nan cantik seperti PUtri Bulan sungguhlah menyenangkan.

Pernah suatu ketika dirinya menjadi Putri Kupu-kupu. Istananya penuh dengan bunga berwarna warni dengan keharuman yang luar biasa. Beribu kupu-kupu dengan sayap berwarna cerah selalu mengiringinya. Gaunnya yang berwarna cerah dipadu parasnya nan ayu membuat para dayang iri padanya. Sungguh, menjadi Putri Kupu-kupu ini menyenangkan.

Semua mimpinya akan pudar tatkala Mamanya membangunkannya...

"Alicia...sampai berapa lama lagi kamu tidur, ini sudah waktunya untuk berangkat sekolah" tegur Mamanya.

Mimpi indahnya seketika buyar dan berganti menjadi realita, dimana dirinya harus ke sekolah sembari membawa beberapa potong gorengan untuk disetorkan di kantin sekolah. Ya, Alicia memang anak seorang pedagang kue dan gorengan. Hidupnya pas-pasan dan tinggal di pinggiran kota yang jauh dari berbagai kemewahan. Tak ada Mall di tempatnya, tak ada bioskop, tak ada tempat nongkrong. Semuanya hanya biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun