Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Masih Percaya Cinta?

19 Oktober 2018   02:42 Diperbarui: 19 Oktober 2018   08:08 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesawat yang aku tumpangi mendarat dengan mulus di landasan bandara Soekarno Hatta terminal 2F. Ini kali pertama aku ke Jakarta. Karena ada pertemuan penting dengan beberapa supplier produk minuman yang kini sedang aku geluti. Maklum, sekarang aku sedang mencoba untuk menjadi pengusaha saja.

Jam tanganku menunjukkan pukul delapan pagi. Kulihat di jendela pesawat tampak langit cerah menyambutku. Setelah pesawat benar-benar telah berhenti, bergegas kuambil ransel yang kuletakkan di bagasi atas.

Aku turun dari pesawat menuju gedung bandara lalu segera keluar untuk mencari taksi. Ternyata untuk memesan taksi dengan argo normal di daerah Jakarta ini perlu mengantri. Padahal kalau di bandara Juanda bisa langsung dapat, tidak pakai antri panjang.

Entah mengapa tetiba mataku memandang seseorang yang tidak asing. Ya, wanita itu tampak membawa ransel berdiri tak jauh dariku.

Kudekati wanita itu.

"Raina?" tegurku. Wanita itu menoleh, sedikit terkejut menatapku.

"Eh, Mas Anwar... " kulihat dirinya kikuk di hadapanku.

Ya, sejak peristiwa pernikahannya dengan lelaki pilihannya yang baru dikenal hitungan minggu itu aku dan Raina sudah tidak pernah bertemu. Pun di dunia maya sepertinya kami pun tidak saling kenal. Hanya saja peristiwa tiga hari kemarin masih membekas di ingatanku. Mungkin adalah hal yang biasa bagi Raina, tapi tidak bagiku.

Aku sempat mengupload fotoku di kebun Salak di salah satu daerah di pulau Madura. Kemudian Raina tetiba membuat komen bahwa dirinya pernah ke kebun itu sewaktu masih SD. Tentu saja aku kaget setengah mati, kupikir Raina akan mengacuhkanku dan tak lagi mau mengenalku, lelaki yang bertahun tahun mencintainya.

"Raina apa kabarnya?"

"Baik. Alhamdulillah. Mas Anwar dan istri serta anaknya gimana kabarnya? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun