Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Daun Hati

11 Oktober 2018   04:26 Diperbarui: 15 Oktober 2018   08:55 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maksud dokter? "

"Kamu sudah tidak mengenaliku? "

Sinta menggeleng. 

Pak dokter melepas maskernya. 

"Jadi kamu masih selalu berusaha menghindariku Sinta? " tanya dokter tersebut.

"Rama,  ternyata itu kamu" gumam Sinta. 

"Ya,  aku Rama"

"Makasih dr Rama sudah memberikan perawatan terbaik buatku.  Tapi mohon,  jangan pernah ungkit masalalu"

"Sinta... " suara laki-laki bernama Rama melunak, "Kamu tidak pernah tahu,  tiap malam aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu,  aku berharap bisa bertemu denganmu"

"Buat apa ingin bertemu denganku" nada bicara Sinta sudah satu oktaf lebih tinggi. 

dr Rama mengulurkan tiga mawar merah yang dirangkai menjadi satu,  dan sebuah surat dengan amplop bergambar daun hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun