"Maksud dokter? "
"Kamu sudah tidak mengenaliku? "
Sinta menggeleng.Â
Pak dokter melepas maskernya.Â
"Jadi kamu masih selalu berusaha menghindariku Sinta? " tanya dokter tersebut.
"Rama, Â ternyata itu kamu" gumam Sinta.Â
"Ya, Â aku Rama"
"Makasih dr Rama sudah memberikan perawatan terbaik buatku. Â Tapi mohon, Â jangan pernah ungkit masalalu"
"Sinta... " suara laki-laki bernama Rama melunak, "Kamu tidak pernah tahu, Â tiap malam aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu, Â aku berharap bisa bertemu denganmu"
"Buat apa ingin bertemu denganku" nada bicara Sinta sudah satu oktaf lebih tinggi.Â
dr Rama mengulurkan tiga mawar merah yang dirangkai menjadi satu, Â dan sebuah surat dengan amplop bergambar daun hati.Â