Bapak lebih sering tertidur daripada bangun. Â Pun sudah tidak mau makan lewat mulut, Â akibatnya mau tidak mau suter memberi makan cairan yang dilewatkan hidung. Tekanan darah yang sudah menurun tetiba naik kembali.Â
Ini hari ketiga dimana medis mengatakan bapak dalam kondisi koma. Walaupun tekanan darah sudah mulai turun tapi kesadaran bapak belum pulih sepenuhnya.Â
"Mendingan kalian makan dulu, Â kemarin seharian kalian hanya minum saja, Â nggak mau makan, Â jangan sampai kita yang nunggu bapak ikutan sakit" kata Riri mengingatkan adik adiknya.Â
Tapi apa yang bisa diperbuat tiga laki-laki yang kini statusnya sudah menjadi bapak. Â Mereka hanya terdiam. Â Membayangkan perjuangan mereka akan kesembuhan bapak. Â Dari ruang UGD dan diperjuangkan pindah ke kamar VVIP. Â Sempat masuk UGD lagi karena bapak dalam kondisi sangat kritis. Â Dan sekaranf, Â kondisi bapak malah sudah tidak bisa dipastikan kesembuhannya.Â
"Aku khawatir bapak nyusul ibu, Â Mbak Yu" kata Reno, Â akhirnya anak bungsu dari empat bersaudara ini angkat bicara, Â "Sekarang tanggal berapa? "
Riri melihat kalender di layar HP nya, "tujuh oktober, Â kenapa? "
"Ibu meninggal dunia tanggal 9 oktober, Â delapan tahun yang lalu" kata Reno
Mereka berempat lagi-lagi terdiam, Â sibuk dengan pikiran masing-masing, Â ataukah tenggelam dalam doa untuk kesembuhan orangtua tunggal mereka. Â Toh, Â bukankah tak ada satupun makhluk di dunia ini yang mau menjadi seorang yatim piatu.Â
"Aku mau pulang ke Jakarta nanti malam" kata Rangga.Â
Riri menatap adiknya dengan mata berkaca-kaca, Â "Hati-hati ya dek...Â
"Apa tiketnya keretanya aku batalin saja ya Mbak Yu? " kata Rangga ragu