Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bila Rasaku Ini

21 September 2018   07:55 Diperbarui: 21 September 2018   08:40 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tak tahu berapa ratus kali lelaki itu menidurimu, yang aku tahu lelaki itu telah membuatmu hamil sampai tiga kali. Aku benci laki-laki itu, laki-laki yang kini selalu ada di sampingmu. Laki-laki yang merebut kebahagiaan dari hatiku. Laki-laki yang merebut wanita pujaanku.

Aku masih belum menerima kekalahan ini. Aku mengenalmu sangat lama. Menghiburmu ketika kau menangis, menyediakan semua waktuku untuk mendengarmu, menemanimu saat kau tak tahu harus melangkah kemana lagi.

Akulah lelaki yang harusnya kau pilih. Bukan lelaki yang baru kau temui dua kali lalu melamarmu. Katamu kau tidak mencintainya. Namun mengapa hingga detik ini kau menemaninya. Bahkan melahirkan tiga anak darah dagingnya. Apakah kau bahagia, sayang?

Hari ini ulangtahun pernikahanmu, 21 September 2018. Enam tahun sudah kau merajut kehidupan berumah tangga dengannya. Lelaki yang menikahimu tepat dua bulan  lebih dua minggu sejak kalian pertama bertemu. Banyak yang bilang kisah kalian sangat romantis. Kurang dari tiga bulan kalian sudah resmi mengikatkan diri dalam pernikahan.  Tapi bagiku semua itu hanya omong kosong. Kau hanya ingin menghindariku, bukan? Kau pikir dengan menikah dengannya, itu semua bisa menghapus rasa cintaku padamu.

Kau memilih tanggal 21 September sebagai hari pernikahanmu. Mengapa? Apa karena tanggal itu merupakan tanggal lahirku?

Enam tahun yang lalu. Undangan pernikahanmu tepat berada di tanganku. Aku ingin membuang jauh undangan itu. Tapi lagi-lagi aku hanya bisa menangis melihat namamu tertulis di sana. Ganesha Prameswari menikah dengan Ihsan Habibie. Aku hanya bisa merenung dan terdiam. Aku tak bisa hadir dalam pernikahanmu. Maafkan aku sayang, aku masih belum menerima kenyataan ini.

Meskipun enam tahun telah terlewati. Semua tidak mengubah rasa yang pernah ada dalam hatiku. Pertemuan pertama kita, tawamu, ocehanmu, senyumanmu masih terlukis jelas di mataku. Apakah aku salah jika aku terlalu mencintaimu. Mencintai seorang wanita yang kini masih berstatus sebagai istri oranglain.

Hari ini, 21 September 2018. Telah kusiapkan sepotong kue dengan sebuah lilin di atasnya. Aku masih berharap dirimu ada di hadapanku, sayang. Aku masih berharap suatu hari nanti kau akan kembali padaku, sayang. Aku masih sangat menginginkanmu untuk menjadi istri terbaikku.

Kutiup lilin yang berada di sepotong kue...

"Selamat Ulang Tahun Harris..."

"Selamat ulangtahun pernikahan Ganesha ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun