HP ku berdering. Kulihat di layar HP terpampang nama Mas Ihsan.
Ini sudah tiga hari terlewat dari acara RAT (Rapat Anggota Tahunan) Koperasi. Â Belum ada perubahan yang significant sejak Ganesha bertemu dengan Mas Ihsan.
"Selamat pagi Mas Ihsan..." sapaku
"Dia mengirim pesan singkat ke aku Rey..." sahut suara dari seberang. Suara girang yang bercampur dengan cemas.
"Pesan singkatnya isinya apa?"
"Besok senin dia mau nebeng motor berangkat ke kantor"
"Tolak saja" jawabku.
Hening sejenak.
"Tapi aku tidak tahu bagaimana cara menolaknya" terdengar suara memelas dari seberang.
Aktorku ini memang seorang lelaki yang belum pernah bisa mendekati wanita. Kalau menurutku sih dia masih polos, jika dibandingkan Ganesha yang dari kecil sudah berteman dengan banyak laki-laki.
"Bilang saja Mas Ihsan cuma punya satu helm"