Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

WFH, Sistem Kerja yang Lebih Ramah Bagi Pekerja dengan Masalah Kesehatan

1 Februari 2023   10:19 Diperbarui: 16 Februari 2023   12:01 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pede bakal diterima kerja, nyatanya mesti gagal pada tes medical check up. Sebagian besar perusahaan masih mewajibkan rangkaian tes kesehatan sebagai syarat diterima kerja.

Selain untuk meminimalisir dampak penularan pada penyakit menular, kandidat dengan permasalahan kesehatan dinilai lebih rentan tidak mencapai performa penilaian kinerja.

Padahal belum tentu mereka yang memiliki permasalahan kesehatan tidak dapat memberikan performa terbaik. Tidak semua pasien dengan indikasi medis tertentu tidak dapat bekerja dengan prima.

Foto/Twitter Kemenkes RI
Foto/Twitter Kemenkes RI

Misalnya, pada pasien dengan indikasi medis TBC Kelenjar yang telah mengalami pengobatan intensif berjalan pada bulan ke-6. Jenis TBC ini tidak menular seperti TBC Paru. 

Bahkan pada kondisi tertentu pasien TBC Paru yang rutin meminum OAT (Obat Anti Tuberkulosis)  sudah tidak lagi menularkan penyakit ini lewat udara. 

Namun, nyatanya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak masih sulit diakses apalagi jika berlokasi di kantor. Sejak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kini sistem kerja tidak lagi hanya dilakukan di kantor. 

Kebijakan work from home (WFH) dinilai jadi salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan covid-19. Lantas apa korelasinya kebijakan sistem kerja work from home (WFH) dengan pekerja yang memiliki masalahan kesehatan?

WFH, Menjangkau Kandidat Potensial yang Lebih Luas

Freepik.com
Freepik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun