Kuliah di jurusan favorit masih jadi kebanggaan orang tua. Terutama bagi mereka yang kerap membandingkan pencapaian anaknya. Alasan utama, karir dalam dunia kerja.
Begitupun dengan saya 3 tahun yang lalu, bercita-cita menjadi mahasiswa ilmu ekonomi UI. Nyatanya harus kandas dengan penolakan dan berakhir di jurusan "ban serep."
Awalnya, pendidikan masyarakat bukanlah pilihan utama pilihan karir seusai SMA. Hanya jurusan jaga-jaga yang kalau nantinya ditinggalkan tidak akan menjadi beban siswa selanjutnya.
Apalagi kalau tahu bahwa nama pendidikan masyarakat merupakan peralihan dari pendidikan luar sekolah. Tentunya, makin nggak berminat karena nggak kelihatan peluang karirnya.
Sayangnya, 'keadaan' memaksa untuk terus maju dan mendalami kuliah di jurusan ini. Makin lama kecemplung ternyata banyak ilmu mahal yang mungkin nggak  dipelajari jurusan lain.
Mengenal Seni Andragogy, Senjatanya Jurusan Pendidikan Masyarakat
Misalnya, di semester awal kami sudah diberikan pengalaman berupa project pengabdian masyarakat di Desa Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat.
Di project ini mahasiswa diberikan tugas khusus untuk mengidentifikasi realitas permasalahan yang ada. Untungnya, mahasiswa pendidikan masyarakat telah dibekali dengan ilmu andragogy.
Andragogy adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana orang dewasa belajar. Pemahaman ini sangat membantu dalam melakukan intervensi saat proses identifikasi.
