Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Living Diversity, AIESEC Value yang Mesti Dikuasai oleh Guru

29 November 2021   12:45 Diperbarui: 29 November 2021   13:20 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang pengen jadi guru? Kira-kira bakal ada berapa orang yang tertarik saat pertanyaan ini dilontarkan? Meskipun ada istilah "guru pahlawan tanpa tanda jasa," realitasnya di lapangan banyak yang gak tertarik jadi guru.

Bahkan dalam artikel "Perubahan IKIP Menjadi Universitas" karya Profesor Hafid Abbas (1996), lulusan 10 IKIP gak bisa diserap menjadi guru dengan jumlah sekitar 15.000-16.000 per tahun.

Alasan utamanya, karena masalah finansial. Masalah gaji yang kecil bahkan di bawah standar jadi cikal bakal mengapa banyak orang enggan untuk menjadi guru.

Anggapan bahwa guru hanya bertugas untuk memberikan pengajaran di kelas juga jadi anggapan sepele, bagi sebagian kalangan.

Lantas, benarkah demikian? Yuk, coba dengar Cerita Gita dari Kepulauan

Foto: Dokumen Pribadi Gita
Foto: Dokumen Pribadi Gita

Menjadi seorang tenaga pendidik adalah tantangan sekaligus tugas yang mulia. Apalagi kalau peserta didiknya adalah orang dewasa. Bukan cuma skill mendidik yang harus dimiliki.

Tapi juga mesti paham gimana caranya mendidik orang dewasa tanpa harus menggurui. Supaya kegiatan belajar mengajar tetap mencapai tujuan pembelajaran.

Anggita Dewi Mumpuni seorang tutor (sebutan guru di sekolah non-formal) di PKBM di Kepulauan Seribu membagikan alasannya tertarik untuk jadi pendidik di sekolah non formal.

Foto: Dokumen Pribadi Gita
Foto: Dokumen Pribadi Gita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun