Mohon tunggu...
Eka Rachmawati
Eka Rachmawati Mohon Tunggu... Guru - Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Eka Rachmawati Lahir Tanggal 09 Juli 1994 Mengajar di MIN 5 Buleleng Hobi Menulis dan Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indahnya Berbagi Kebahagiaan Bersama JNE

24 Desember 2020   20:31 Diperbarui: 24 Desember 2020   20:47 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahagia. Satu kata beribu makna. Satu kata yang menjadi harapan semua orang di seluruh dunia. Sebenarnya apa definisi dari bahagia? Tentu setiap orang memiliki definisi bahagia sesuai versinya, tak bisa dianggap sama karena alasan seseorang bahagia memanglah berbeda.

Bahagia adalah perasaan senang ketika mendapatkan sesuatu, mencapai target yang diharapkan ataupun hal lainnya yang membuat hati berbunga-bunga. Bahagia itu bukan melulu tentang harta, tahta dan kuota. Terkadang seseorang merasa bahagia hanya karena hal kecil yang menurut orang lain dirasa tidak ada maknanya. 

Bahagia itu sederhana. Berkumpul bersama keluarga saat mati lampu misalnya. Bertukar cerita tentang hal yang dialami dalam satu hari yang penuh rasa.

Bahagia itu sangat sederhana. Saat mendengar suara klakson motor suami pulang bekerja, dan tak lupa membawa oleh-oleh gorengan saja, hati istri sudah sangat bahagia. Saat banjir orderan dan pemasukan lancar, kita sudah bahagia. Saat pak kurir JNE datang dengan motornya dan berkata "Pakeeet", itu senangnya tiada terkira. Seperti penantian lama yang datang indah  pada waktunya.

Saling berbagi dan memberi saat kita memiliki rizki lebih pun termasuk salah satu alasan manusia untuk bahagia. Karena dengan begitu, ia akan merasa menjadi orang yang dapat bermanfaat untuk manusia lainnya. Karena dengan berbagi kebahagiaan, tanpa sadar kita juga menciptakan kebahagiaan untuk diri kita sendiri.

Berbagi kebahagiaan juga dapat kita lihat pada masyarakat di pulau Bali. Mayoritas penduduk di pulau Bali beragama hindu. Namun di pulau Bali ini juga banyak warga asli maupun pendatang yang beragama Islam. Walaupun berbeda agama, mereka tetap bisa hidup dengan rukun, saling tolong menolong, saling berbagi dan saling memberi.

Orang Bali biasa menyebutnya dengan istilah Menyame Braye. Mereka saling menghormati agama masing-masing. Mereka tidak pernah mengganggu agama lain saat beribadah  ataupun melakukan upacara adat lainnya. Karena bagi mereka keberagaman itu indah dan menjadikan dunia lebih cerah.

Jadi janganlah jadikan perbedaan itu sebagai sebuah halangan untuk berbuat baik kepada sesama. Lantas, jadikanlah perbedaan itu sebagai hal yang indah dan lumrah. Jadikan perbedaan itu sebagai ajang untuk berbagi kebahagiaan, agar kehidupan menjadi nyaman dan tentram.

Perlukah setiap orang merasa bahagia? Rasanya itu pertanyaan yang tak bisa dicerna. Karena manusia hidup di dunia tak ada yang ingin sengsara ataupun menderita, apalagi merana. Biar hidup sederhana, asalkan bahagia sudah sangat cukup baginya. Biar punya harta tak seberapa, asalkan bisa berbagi dengan sesama, sudah merasa menjadi orang yang berguna.

Dan kita bisa berbagi kebahagiaan dimanapun dan kapanpun melalui cara apapun. Setiap orang perlu merasa bahagia agar eksistensinya tetap terjaga. Dengan bahagia, semua pikiran negatif akan sirna. Dengan bahagia, hati yang terluka akan sembuh dengan sendirinya.

Dan bahagia jangan cuma kita yang rasa, tapi bagilah rasa bahagia itu pada sesama, terutama mereka yang hidupnya sengsara. Mereka yang garis ekonominya di bawah rata-rata. Mereka yang untuk makan sehari-hari pun bingung harus cari ke mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun