Mohon tunggu...
Eka nur Hanifah
Eka nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa BK PPG Prajabatan Gel 1 Tahun 2023

Saya memiliki hobi bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siswa Berwajah Cantik? Berprestasi Gak Ya?

8 September 2022   08:15 Diperbarui: 8 September 2022   08:29 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti yang telah diketahui bahwa fenomena mengenai bagaimana standar kecantikan di tengah masyarakat menjadi salah satu fenomena yang selalu diperbincangkan di media sosial. 

Hal ini dikarenakan banyaknya fenomena di mana orang-orang yang memiliki paras wajah yang cantik mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan perhatian yang lebih dari masyarakat, kemudian mendapatkan perlakuan prioritas di tengah masyarakat dibandingkan dengan orang-orang dengan paras wajah yang pas-pasan. 

Hal ini lah yang menjadi polemik di tengah masyarakat dengan adanya double standard yang terjadi terhadap orang-orang yang tidak memiliki paras wajah yang cantik. 

Beberapa kasus yang terjadi di kalangan selebritas misalnya, seperti kasus Jefri Nichol yang tersandung kasus narkoba. 

Kasus tersebut menggemparkan karena tampang dari artis tersebut tidak memperlihatkan bahwa Ia merupakan salah satu sosok pengguna narkoba di mana ciri-ciri yang dimiliki oleh para pengguna narkoba seperti memiliki aura yang tidak cerah, kemudian mengalami penurunan berat badan yang signifikan, dan masih banyak lagi. 

Oleh karena itu banyak sekali dukungan yang didapatkan olehnya. Belum lagi kasus yang dialami oleh Zara mantan personil JKT 48 di mana Zara terjerat kasus video mesum. Namun masih banyak netizen atau masyarakat yang mendukung Zara dengan menyebutkan kelebihan lain.

Hal ini berbeda apabila kasus atau pelanggaran dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki paras wajah yang cantik. Masyarakat akan selalu cenderung untuk menghubungkan antara wajah yang buruk  berkesinambungan dengan tindakan yang buruk juga sehingga menimbulkan bias penilaian terhadap penyimpangan sosial yang dilakukan oleh seseorang. 

Bahkan banyak sekali dari masyarakat yang cenderung melakukan pembullyan terhadap orang-orang yang menyimpang namun memiliki paras muka yang jelek dengan membahas sesuatu yang tidak subsansional untuk dibahas.

Oleh karena itulah munculah stigma bahwa orang-orang yang memiliki wajah yang cantik cenderung hanya mengandalkan paras wajahnya yang ganteng atau cantik untuk dapat dikenal oleh masyarakat luas tanpa harus membuat prestasi yang luar biasa. 

Namun stigma yang seperti itu juga masih menjadi perdebatan di beberapa kalangan di mana mereka yang merasa bahwa dirinya memiliki paras wajah yang cantik merasa bahwa mereka juga membuat suatu prestasi yang dapat dibanggakan. 

Beberapa dari mereka juga merasa bahwa mereka juga mampu untuk mendapatkan nilai yang baik untuk beberapa pelajaran atau mata kuliah di bidang akademis yang dapat dibanggakan, memenangkan berbagai perlombaan, bahkan membuat berbagai macam inovasi, sehingga tidak betul bahwa orang yang memiliki paras wajah yang enak untuk dipandang hanya mengandalkan potensi fisiknya saja.

Berdasarkan kajian literatur yang telah dikumpulkan yang membahas mengenai General Intelligence, di mana teori tersebut dicetuskan oleh Charles Spearman di mana Ia menjelaskan bagaimana setiap orang pasti memiliki kecerdasan di bidang tertentu yang pada akhirnya mereka dapat menguasai bidang tersebut, yang meskipun demikian mereka juga dapat menguasai bidang lain yang tidak dikuasai. 

Dalam hal ini, kecerdasan ini juga dipengaruhi dari kecerdasan mental dari seseorang di mana kondisi mental dapat mempengaruhi kondisi dari kemampuan kognitif. Kemudian dari adanya kecerdasan dalam hal kognitif ini dapat mempengaruhi dari prestasi seseorang di mana mereka notabenenya akan mampu untuk dapat mengerjakan berbagai macam tantangan yang mereka hadapi. 

Oleh karena itu kecerdasan mental merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat menjadi seseorang yang berprestasi di mana mereka harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi agar nantinya mereka memiliki rasa optimisme dan berfikir positif sehingga pada akhirnya hal tersebut akan mempengaruhi kondisi kognitif dari seseorang untuk mengerjakan sesuatu dan pada akhirnya mereka akan lebih berfokus pada sesuatu yang harus mereka kerjakan. 

Dalam hal ini dalam menyiapkan kesiapan mental yang dimiliki oleh seseorang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor di mana faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi adanya kepercayaan diri. Apabila seseorang telah memenuhi espektasi dari masyarakat terhadap suatu nilai, maka mereka akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi.

Melihat permasalahan yang demikian, maka terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan agar banyak dari masyarakat yang tidak larut dalam stigma mengenai kondisi fisik dan segala keuntungan yang dimiliki oleh masyarakat yang memiliki paras wajah yang menawan yang akan mampu memenangkan persaingan di tengah masyarakat. 

Salah satunya adalah dengan merubah definisi bahwa cantik atau good looking yang disukai oleh masyarakat tidak hanya dari wajah yang rupawan, namun juga dapat ditunjukkan melalui bagaimana seseorang dapat berpakaian dan juga menjaga kebersihan dari dirinya sehingga orang akan merasa nyaman ketika berinteraksi dengan dirinya. 

Dalam hal ini, kecantikan tidak hanya dilihat dari warna kulit yang putih, namun juga bagaimana seseorang mampu untuk menjaga kebersihan dari dirinya, misalkan mereka rajin untuk menggunakan produk-produk kecantikan yang pada akhirnya dapat menghindarkan mereka dari jerawat yang dapat mengganggu penampilan, kemudian menggunakan wewangian yang disukai oleh banyak orang sehingga orang lain akan menyukai waktu ketika mereka saling berdekatan, kemudian menggunakan pakaian yang sesuai dengan bentuk badan dan juga momen yang sedang dihadiri, dan masih banyak lagi.

Selain itu, masyarakat juga perlu mendefinisikan ulang mengenai apa itu prestasi, di mana prestasi tidak hanya dapat ditunjukkan dengan bagaimana seseorang mampu meraih nilai tinggi dalam proses akademisnya, namun lebih dari itu, ketika seseorang pada akhirnya mampu untuk dapat meraih cita-cita ataupun mengenal potensi dirinya dan mampu untuk mencapai potensi yang mereka miliki, maka hal tersebut merupakan suatu prestasi. Memanfaatkan kecantikan bukanlah suatu hal yang buruk, karena kondisi fisik merupakan anugerah pemberian tuhan yang harus disyukuri bagaimanapun keadaannya. 

Namun dalam hal ini, mereka juga harus memiliki kecerdasan emosional dan pemikiran sehingga dari hal tersebut dapat mendukung mereka untuk mencapai prestasi yang diinginkan. 

Contoh yang dapat diambil adalah ketika Maudy Ayunda tidak hanya memiliki kecerdasan dalam pemikiran dan akademis yang tinggi, namun Ia juga memiliki paras wajah yang cantik, kemudian memiliki prestasi non akademis yang juga memukau, dan yang paling penting bagaimana Maudy Ayunda dapat memiliki kecerdasan emosional yang bagus sehingga Ia banyak dikagumi oleh banyak orang karena kesempurnaan yang dimiliki dan dapat menjadikan inspirasi bagi banyak orang.

Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel ini adalah bahwa prestasi tidak hanya milik orang-orang yang cantik ataupun tidak cantik, namun bagi mereka yang memiliki kecerdasan emosional dan pemikiran yang luar biasa yang mampu bertahan untuk menjawab permasalahan, kemudian mampu untuk memanfaatkan potensi yang ada yang mereka miliki sehingga mereka mampu untuk menginspirasi bagi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun