Mohon tunggu...
Eka Nur Maghfiroh
Eka Nur Maghfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

IAIN Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revolusi Surat Kabar di Era Digital

2 Desember 2021   20:26 Diperbarui: 2 Desember 2021   21:14 2211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eka Nur Maghfiroh

Siapa sih yang tidak mengenal surat kabar? Yup, surat kabar atau biasa disebut koran merupakan media cetak yang kegiatannya tidak hanya fokus memberitakan kondisi baik sosial, ekonomi, dan politik saja tetapi juga memuat gagasan-gagasan penting seperti rubrik opini, tajuk rencana, dan rubrik yang lain. Pada awal mula kemunculannya, surat kabar hanya sebatas selebaran yang ditempelkan di dinding-dinding informasi atau dibacakan langsung oleh seseorang di tengah khalayak publik. 

Seperti halnya roda kehidupan yang terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah, begitu juga dengan eksistensi surat kabar yang pernah mengalami masa kejayaan sebelum digerus oleh media massa berbasis internet di era digital sekarang ini. Surat kabar pernah mencapai masa dimana sedang laku-lakunya diburu masyarakat, tepatnya pada tahun 90-an sampai 2010-an sebelum meluasnya android. Pada saat itu mayoritas setiap rumah berlangganan koran, banyak pula orang-orang yang menjajakan koran di jalan-jalan, terminal dan lain sebagainya. Karena pada saat itu media cetak adalah salah satu alat atau sarana untuk menyampaikan informasi dan mencari informasi.

Sebelum hadirnya android, surat kabar menjadi salah satu media akurat dalam memberi informasi. Saat itu pula agen surat kabar belum terlalu banyak persaingan sehingga menjadikan pemilik usaha meraup keuntungan yang tidak sedikit. Tidak sedikit penjual koran dan loper koran yang sukses karena koran di masa keemasannya.

Namun, saat ini surat kabar tidak sebanyak dulu loh peminatnya. Berkurangnya peminat surat kabar dari tahun ke tahun memicu pihak penerbitan menggulung tikar. Di Indonesia sendiri, banyak penerbitan koran yang telah tutup karena menurutnya segala informasi sudah berpusat pada internet, berubahnya pola baca orang Indonesia serta sulitnya pendistribusian media cetak menjadi salah satu faktor ditutupnya perusahaan penerbitan. Sinar Harapan, adalah salah satu surat kabar yang tidak diterbitkan lagi pada tahun 2006, surat kabar ini pernah mengalami masa kejayaan dengan penerima iklan terbanyak setelah koran kompas pada tahun 1980-an. Selain itu, koran Jakarta Globe juga memutuskan untuk menghentikan penerbitannya karena bertambahnya biaya produksi sedangkan pembaca semakin berkurang. Kemudian Harian Bola juga menghentikan penerbitannya pada tahun 2013 lalu, padahal koran ini membahas mengenai berita olahraga terutama bola. Koran Tempo Minggu juga berhenti beroperasi dan menggabungkan namanya dengan koran Tempo Sabtu menjadi Koran Tempo Akhir Pekan untuk tetap  hadir. 

Mensiasati merosotnya penjualan dan peminat surat kabar, pihak penerbitan semakin gencar menciptakan inovasi-inovasi baru agar tetap mempertahankan eksistensi surat kabar yang dapat dijangkau secara mudah. Seperti yang dilakukan oleh pihak koran di Indonesia yang memadukan surat kabar dengan jaringan internet yaitu surat kabar digital. Terlebih di era konvergensi sekarang ini dimana perkembangan internet semakin maju serta kebutuhan informasi secara cepat sangat dibutuhkan ditunjang dengan meluasnya penggunaan smartphone yang mencakup berbagai aplikasi.

Surat kabar digital sendiri sama dengan surat kabar pada umumnya, hanya saja perlu menggunakan internet untuk mengaksesnya. Sebenarnya sih, tidak ada yang membedakan antara surat kabar biasa dengan surat kabar digital dalam segi isi, hanya bentuk fisik dan media yang digunakan berbeda. Di Indonesia, surat kabar digital mulai ada sejak tahun 2008 oleh koran Kontan. Lalu disusul oleh koran Kompas yang juga terbit dalam bentuk digital. Ada beberapa koran di Indonesia yang menerbitkan dalam versi digitalnya, antara lain koran Republika, koran Tempo, koran The Jakarta Post, koran Jawa Post dan koran Media Indonesia.

Selain lebih diminati di era sekarang ini, surat kabar digital juga punya keunggulan daripada surat kabar biasa. Surat kabar digital dapat dengan mudah dan cepat samapai pada pembaca ketika ada berita terkini, berbeda dengan surat kabar biasa yang memerlukan waktu untuk mencetaknya terlebih dahulu. Surat kabar digital juga tidak memerlukan ruang dalam penyimpanannya loh, karena dapat disimpan di smartphone atau laptop. Dalam hal produksi, koran ini dapat menghemat biaya cetak dan pendistribusian sekitar 75 persen dari surat kabar biasa. Umumnya, surat kabar memiliki tampilan yang lebih menarik karena disajikan berbagai animasi yang dapat meningkatkan minat pembaca.

Jadi, bukan hanya bumi yang mengalami revolusi karena tidak sedikit hal di dunia ini yang mengalami revolusi. Seperti surat kabar contohnya, dari yang hanya menggunakan tulisan tangan pada awal kemunculannya, sekarang merambah pada dunia digital yang berevolusi menjadi koran elektronik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun