Mohon tunggu...
Eka Nurfauziah Dian Pertiwi
Eka Nurfauziah Dian Pertiwi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eka.nfdp

Always stay connected to God ~

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Beberapa Materi Filsafat Ilmu dalam Beberapa Pertemuan

16 Desember 2019   13:15 Diperbarui: 16 Desember 2019   13:16 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

- Mengkritisi sebuah pengetahuan dan berpikir secara ilmiah

apa itu kebenaran?
Pengetahuan yang benar merupakan pengetahuan yang sesuai dengan objek nya.
ada tiga jenis kebenaran diantaranya yaitu:
1. kebenaran epistemologi
2. Kebenaran ontologis
3. kebenaran kebenaran

- teori-teori kebenaran
 ada 3 teori utama tentang teori kebenaran, yaitu teori korespondensi koherensi, dan pragmatis. Berikut dapat diuraikan secara ringkas ketiga teori tersebut antara lain:

1. teori  korespondensi
 Teori ini mengatakan bahwa suatu proposisi benar kalau proposisi itu sesuai dengan fakta yang ada.

2. teori koherensi
 para penganut teori koherensi ini mengatakan bahwasanya suatu proposisi benar jika proposisi itu berhubungan dengan profesi-profesi lain yang benar.
 teori koherensi ini mempunyai banyak kelemahan dan mulai ditinggalkan. Misalnya seperti, astrologi mempunyai sebuah sistem yang sangat koheren tetapi tidak menganggap astrologi itu benar.

3. teori teori pragmatis
 Teori tersebut pada dasarnya mengatakan bahwasanya suatu proposisi benar jika sudah dilihat dari realisasi proposisi itu sendiri.

sifat-sifat kebenaran ilmiah
sifat-sifat kebenaran ilmiah itu dapat dibagi menjadi dua yaitu bersifat objektif dan universal. bersifat objektif, artinya kebenaran sebuah teori ilmiah atau bisa disebut juga dengan fakta. Kebenaran ilmiah bersifat universal sebab kebenaran ilmiah tersebut merupakan sebuah hasil konvensi dari para ilmuwan di bidangnya tersendiri.

- Bahasa logika dan definisi dalam kajian Filsafat Ilmu


Berfikir yang logis dan empiris, logis adalah masuk akal, dan empiris adalah dibahas secara mendalam  berdasarkan fakta yang dpat dipertanggungjawabkan, dan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan mengembangkan.

1.Bahasa, adalah alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berfikir ilmiah. Menurut Jujun Suparjan menyebut Bahasa sebagai serangkaian bunyi atau lambing yang membentuk makna.
2.Logika, adalah sarana untuk berfikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu berfikir logis  adalah berfikir sesuai dengan aturan-aturan berfikir. Misalnya, tidak boleh lebih dari pada 1. Dan kebenarannya itu dapat diterima oleh orang lain. Logika memberi ukuran yakni ukuran benar/salah terhadap suatu kebenaran dan ukuran kebenarannya adalah logis. Dengan logika dapat dibedakan antara berfikir yang benar dan berfikir yang salah.
3.Definisi, berasal dari Bahasa latin(Definitio) yaitu penentuan arti atau pembatasan. Definisi adalah keterangan yang merupakan uraian atau penjelasan tentang arti suatu kata atau ungkapan yang membatasi makna suatu kata atau ungkapan kata.

- Analisis pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun