Mohon tunggu...
Eka Mustikasari
Eka Mustikasari Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of Hanum Kunjeri

Ibu Rumah Tangga, Karyawan Swasta, Mahasiswa, Penggemar Kopi dan Wayang Kulit

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ki Seno Nugroho, Wayang Kulit, dan Media Digital

13 Agustus 2019   10:11 Diperbarui: 24 Juni 2021   09:02 2856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki Seno Nugroho | Dokpri

Walhasil, dengan usaha yang maksimal, semakin hari jumlah penonton live streaming mengalami peningkatan drastis. Pada awal mula hanya berjumlah ratusan, rekor pertama jumlah penonton mencapai angka 6.000 penonton.

Hingga pada pencapaian rekor tertinggi mencapai 20.000 penonton. Untuk sebuah pertunjukan seni kebudayaan tentu angka ini tidak bisa dikatakan sebagai hal yang biasa saja, karena hal ini membuktikan bahwa daya tarik wayang kulit ternyata masih diminati oleh banyak orang.

Skrinsut pribadi
Skrinsut pribadi
Menurut pengakuan beberapa penggemarnya, kepiawaian Ki Seno Nugroho dalam memainkan pakeliran gaya Yogjakarta dan Surakarta adalah salah satu magnet terbesar sehingga banyak yang menantikan pegelarannya. Karena faktanya tak banyak dalang yang fasih memainkan dua gaya tersebut.

Baca juga: Wayang Golek: Antara Pertunjukan dengan Alur Naskah Aslinya

Selain itu, penggunaan bahasa yang ringan, mudah dipahami, serta cerita -- cerita yang dikemas sedemikian rupa sehingga menghadirkan pertunjukan yang selalu dinantikan oleh penggemarnya.

Dalam pembawaan tokoh wayang, yang menjadikan Ki Seno Nugroho memiliki puluhan ribu penggemarnya adalah hadirnya tokoh Bagong yang memiliki karakter suara yang khas. 

Menurut pengakuannya, proses penemuan suara khas untuk tokoh Bagong ini ia lakukan sampai 9 kali tahap. Pada akhirnya sebagai tokoh yang nggleleng / ndugal Bagong berhasil menarik perhatian terutama kalangan anak muda untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit olehnya baik secara langsung maupun via live streaming.

Dengan kemudahan akses teknologi saat ini diharapkan mampu memberikan dampak besar dalam upaya pelestarian budaya asli nusantara, terutama wayang kulit.

Sehingga generasi yang akan datang tidak kehilangan tontonan yang berisi tuntunan serta tatanan layaknya wayang kulit sebagai budaya adiluhung bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun