Diam-diam telah menjadi saksi bisu detak kehidupan keluarga
Dibandingkan ibu-ibu yang lain, ibu saya cukup telat mengenal tupperware. Maklum, anggapan plastik yang dipandang sebelah mata dan harga tak masuk akal adalah alasan ibuk tak pernah peduli akan kehebohan keberadaan tupperware kala itu.
Ibu mulai melek soal per-tupperware-an saat saudara kembar saya mencoba ikut bisnis kecil-kecilan turut serta menjual tupperware sekitar tahun 2017 lalu.
Menyadari tupperware bukanlah sekedar plastik biasa, ibu mulai rajin memantau catalog tupperware yang dibawa oleh saudara kembar saya tersebut. Memilah-milah benda plastik tersebut untuk dimiliki tanpa peduli soal harga.
Ngomong-ngomong kala ibuk berjibaku dengan box-box tupperware, ayah sempat berkomentar dengan kesibukan ibuk saat itu.
"Ini di toko Iskandar banyak dan murah!" ujar Ayah menyebut salah satu toko grosir pecah belah di pasaraya Padang.Â
Saat itu Ayah sempat memegang salah satu box tupperware yang sedang di unboxing ibuk.
"Udah diam saja. Orang laki itu nyari duit... ini dapurnya ibuk-ibuk," balas ibuk.
Kasta Tertinggi dalam Alat Pecah BelahÂ