Mohon tunggu...
Eka Herlina
Eka Herlina Mohon Tunggu... Penulis lepas

Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

War Takjil dan Cerita Tentang Para Pencari Takjil

6 Maret 2025   23:34 Diperbarui: 6 Maret 2025   23:45 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : Aneka takjil di bulan ramadan (Sumber Foto : Dokpri)

Berburu takjil, Menanti adzan maghrib

Kemeriahan bulan ramadan juga terasa dengan bermunculan pasar beduk alias penjual beraneka ragam penganan yang mengiurkan sebagai menu berbuka puasa atau dikenal dengan sebutan takjil.

Istilah takjil sebenarnya bukan mengacu pada makanan untuk hidangan berbuka puasa. Arti takjil berasal dari bahasa arab yang bermakna ‘bersegera’, maksudnya menyuruh bersegera ketika telah sampai waktu berbuka dan jangan sampai menunda. 

Karena di Arab menu berbuka tak lepas dengan kurma dan sebutan takjil di Indonesia awalnya dimaknai sebagai kurma. Namun, seiring waktu istilah tersebut berkembang menjadi penganan saat berbuka puasa yang tentunya merujuk kepada makanan dan mendapat pembenaran di masyarakat Indonesia.

Kegiatan yang selalu dinanti dan dirindukan di bulan ramadan adalah war takjil atau berburu takjil. Mencari penganan yang mengiurkan adalah agenda wajib di bulan Ramadan. 

Namun, tak jarang saat berburu takjil kerap kali lapar mata melihat aneka makanan yang mengiurkan dan jarang di jumpai di hari biasa.

Seperti rindu yang harus dibayar tuntas, begitu pun dengan takjil. Berburu takjil dahulu, mikir soal kenyang urusan nanti. 

Terjebak di Para Pencari Takjil (PTT)

Ilustrasi Foto : Stand penjual takjil ramadan ( Sumber foto : Dokpri)
Ilustrasi Foto : Stand penjual takjil ramadan ( Sumber foto : Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun