Mohon tunggu...
Eka Dharmayudha
Eka Dharmayudha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Pasca Sarjana Kajian Stratejik Ketahanan Nasional UI

Menyukai politik, sepakbola, dan menulis puisi. Kenal lebih dekat melalui instagram saya @ekadharmayudha

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

AS Roma Butuh Sosok Seperti Kjaer

2 November 2021   17:00 Diperbarui: 2 November 2021   18:00 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AS Roma baru saja menerima kekalahan keempatnya di Serie A setelah tumbang dari AC Milan di Stadio Olimpico. Meski kekalahan tersebut tidak mengganggu posisi mereka di klasemen sementara, namun meninggalkan pekerjaan rumah yang besar bagi Jose Mourinho. 

Sedari awal, Mourinho diberikan keleluasaan untuk membangun tim dalam sebuah proyek besar jangka panjang, yang tentu saja dalam rangka meraih scudetto dikemudian hari. Guna mencapai ambisi tersebut, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan Mourinho selepas pertandingan melawan AC Milan :

  1. Kreativitas Lini Tengah

Lini tengah menjadi kunci kemenangan di setiap pertandingan sepakbola. Menguasai lini tengah berarti menguasai jalannya pertandingan, menciptakan peluang lebih besar untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan. 

Dalam laga melawan AC Milan terlihat bagaimana pemain tengah AS Roma dibuat tak berdaya menghadapi trio lini tengah AC Milan yang diisi oleh Kessie, Bennacer, dan Krunic. Belum lagi sayap-sayap Roma berhasil dimatikan oleh Theo Hernandez dan Calabria. 

Permainan bola pendek, bola panjang yang dimainkan oleh AS Roma mengalami kebuntuan. Zaniolo terlalu sering menggiring bola sendirian akibat dari kurangnya support pemain lainnya. Minimnya kreativitas berbuntut pada supplai bola pada striker mereka, Tammy Abraham. Abraham terlihat cukup sering turun untuk menjemput bola.

  1. Sosok Pemimpin di Lini Pertahanan

Roma memiliki pemain belakang yang berpontesi menjadi pemain bintang kedepannya, yaitu Mancini dan Ibanez. Keduanya menjadi kepercayaan Mourinho sejak sang manajer tiba di Roma. Selain itu, bek sayap Rick Karsdorp juga terus menunjukkan permainan yang menjanjikan. 

Namun setelah pertandingan melawan Milan, ada satu hal yang kurang dalam pertahanan Roma, yaitu seorang pemimpin. Milan sangat beruntung memiliki sosok Kjaer di lini pertahanan. Meski ia bukan kapten tim, bisa disaksikan bagaimana ia mampu mengorganisir pertahanan Milan dengan sangat baik. Koordinasi pertahanan Milan dibawah pimpinan Kjaer sukses menahan kegemilangan Zaniolo, Pellegrini, dan juga Abraham. 

Ini menjadi catatan tersendiri bagi skuad muda Mourinho. Potensi Ibanez dan Mancini sangat besar, namun pengalaman bisa menjadi pembeda dalam setiap permainan. Pengambilan keputusan dalam bertahan menjadi kunci menahan serangan lawan, dan Ibanez juga Mancini masih butuh waktu panjang untuk bisa sampai pada level tersebut.

Terlepas dari dua hal tersebut, Roma mengalami perubahan signifikan sejak ditangani Mourinho, terutama pada mentalitas tim. Para pemain sadar bahwa manajer mereka kali ini adalah sosok yang haus akan gelar, sehingga mentalitas tim pemenang harus dimiliki oleh setiap pemain agar mampu meningkatkan permainan, dan tentu saja bisa menembus starting eleven disetiap pertandingan. 

Menurut pembaca, apa saja yang harus dibenahi oleh Jose Mourinho untuk meningkatkan permainan AS Roma?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun