Mohon tunggu...
Eka Dewi Sisri Listianti
Eka Dewi Sisri Listianti Mohon Tunggu... Programmer - Share Ideas and Experiences

Peminat sosial budaya yang menekuni bidang teknologi informasi. Sesekali mengikuti kegiatan kerelawanan dan pergi ke alam bebas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gelar Habib, Keturunan Nabi Kah?

17 November 2020   00:30 Diperbarui: 17 November 2020   16:04 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak kita temui seorang ustadz atau pendakwah yang memiliki gelar Habib di depan namanya. Ternyata, gelar tersebut tak bisa sembarangan disematkan kepada banyak orang.

Di Indonesia, gelar Habib sering ditujukan untuk pendakwah yang berasal dari keturunan Nabi Muhammad Saw. Menurut Habib Zein Umar bin Smith selaku ketua umum organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad Saw bernama Rabithah Alawiyah seperti dikutip dalam tirto.id, tidak semua keturunan Nabi Muhammad Saw bisa dipanggil Habib.

Habib adalah gelar yang disematkan untuk orang yang berilmu, berperilaku baik, dan bisa menjadi teladan. Adapun keturunan Nabi Muhammad Saw biasa disebut dengan Sayyid atau Syarif. Sedangkan Syarifah adalah gelar yang disematkan pada perempuan yang memiliki garis nasab (keturunan) sampai ke Nabi Muhammad Saw. 

Lalu, apa bedanya Habib, Sayyid, dan Syarif?

Seorang Habib sudah pasti Sayyid, tetapi seorang Sayyid belum tentu Habib. Jika ada keturunan Nabi Muhammad Saw yang bukan ulama atau tidak mengajarkan ilmu kepada masyarakat, dia tidak bisa disebut Habib, tetapi dia tetaplah Sayyid. Habib sendiri artinya adalah kekasih. Gelar habib disematkan kepada orang-orang yang dicintai. Di Indonesia, penghormatan kepada keturunan Nabi Muhammad Saw adalah yang terbaik di dunia. Jadi, kata Habib sering digunakan oleh orang-orang Indonesia untuk memanggil seorang Sayyid yang juga seorang ulama. Artinya harus cukup ilmu dan berakhlak baik, barulah bisa disebut Habib. 

Ada satu gelar lagi untuk keturunan Nabi Muhammad Saw, yaitu Syarif. Jika Sayyid adalah keturunan Nabi Muhammad Saw dari Sayyidina Husein, maka Syarif adalah keturunan Nabi Muhammad Saw dari Sayyidina Hasan. Namun, panggilan di beberapa daerah bisa juga berbeda-beda. Seperti di Aceh misalnya, panggilannya adalah Said. Di Malaysia juga sama, panggilannya Said. Kalau di Hadramaut (Yaman), biasanya tetap dipanggil Sayyid. Karena lagi-lagi, panggilan Habib itu muncul dari orang-orang Indonesia yang begitu mencintai dan menghormati keturunan Nabi Muhammad Saw. Karena begitu sering dipanggil Habib, lama kelamaan panggilan Sayyid-nya hilang.

Kalau kita perhatikan, keturunan Nabi Muhammad Saw itu tidak selalu menjadi ulama atau pendakwah, kok. Ada juga yang menjadi musisi, akademisi, pedagang, dan lain-lain. Nah yang demikian tetap bisa dikatakan sebagai Sayyid.

Semua pencatatan soal silsilah keturunan Nabi Muhammad Saw yang ada di Indonesia dikelola oleh organisasi bernama Rabithah Alawiyah yang diketuai oleh Habib Zein Umar bin Smith, seperti yang sudah saya jelaskan di awal tadi. Organisasi tersebut sudah berjalan cukup lama, bahkan dari zaman penjajahan, sekitar tahun 1928. Organisasi Rabithah Alawiyah juga bisa mengeluarkan pernyataan resmi untuk menjamin keabsahan seseorang yang memang berasal dari keturunan Nabi Muhammad Saw.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun