Mohon tunggu...
Eka Budhi Sulistyo
Eka Budhi Sulistyo Mohon Tunggu... profesional -

Fakultas Peternakan Unsoed adalah almamater ... cinta ternak, ingin peternakan Indonesia maju dan peternaknya makmur, suka pertanian terpadu .... COWMANIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tantangan Itu Bernama: Pertikaian

14 Desember 2009   00:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:57 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam kehidupan manusia yang merupakan makhluk sosial, alat yang digunakan untuk melakukan hubungan itu adalah Komunikasi. komunikasi dibentuk dengan berbagai cara, baik dengan bahasa lisan, bahasa tubuh dan juga bahasa hati

Interaksi yang terjadi antar personal, personal dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok bukan hanya merupakan bahasa formalitas belaka, tetapi harus dilingkupi dengan atmosfer hati yang kental dan penuh penjiwaan. bila hanya komunikasi sekedarnya, maka interaksi yang terbentuk hanya sebuah basa basi dan akan sangat sulit mencapai kesempurnaan dalam mencapai tujuan

Mengiringi kesamaan bahasa lisan dan tubuh, keselarasan hati dan jiwa dalam melakukan komunikasi untuk mencapai tujuan yang diidam-idamkan dengan status : Terbaik

Terkadang, kita mengalami kegagalan berkomunikasi sehingga terjadi ketidakharmonisan dalam mencapai tujuan, yang berakhir pada renggangnya hubungan, ketidak harmonisan serta pertikaian yang berkepanjangan dan penuh perasaan marah dan dendam.

Hal ini dikarenakan beberapa hal :

Ketidakikhlasan

Dalam melakukan komunikasi untuk mencapai tujuan, keilkhasan dalam melakukan kerjasama adalah hal yang mutlak diperlukan. komunikasi yang didasari dengan keikhlasan akan melahirkan pemikiran" berilian, masukan" yang cerdas karena masing" berfikir tentang tujuan bersama. keikhlasan hati dalam mencapai tujuan akan meminimalkan pertikaian yang terjadi

Egoisme
Melakukan 'penyelamatan' diri sendiri adalah fitrah manusia. mendahulukan kepentingan mereka menunjukkan betapa manusia masih diliputi dengan rasa mementingkan diri sendiri. kepentingan diri sendiri/kelompok akan lebih didahulukan dan itu adalah galibnya manusia. tentunya hal itu adalah sesuatu yang sangat wajar, hanya saja dengan satu komitmen bahwa kepentingan bersama adalah lebih penting, maka kita harus mengendalikan rasa egoisme itu. pengendalian rasa egois akan memeudahkan komunikasi dan hubungan kita sehingga pertikaian dapat dihindari dan tujuan bersama akan lebih mudah tercapai bisa dibilang, kita harus "sadar diri" sehingga kita mampu 'mikul duwur, mendhem jero'

Berlapang dada
Mengakui kekeliruan, menyadari kesalahan dan bertujuan meminimalkan bentrokan adalah wujud kelapangan dada kita. lapang dada akan memperbaiki hubungan dan membuat kita menjadi manusia yang elegan, mengapa tidak? lapang dada dalam menerima sebuah perbedaan untuk mencapai tujuan tanpa meninggalkan prinsip bersama adalah sebuah tindakan terpuji. saat ini lapang dada bagai jauh panggang dari api, ketidakinginan mengakui kesalahan dan menyadari kebenaran orang lain serta hanya menginginkan kebenaran nisbi demi kepentingan sendiri/kelompok adalah naif. berlapang dadalah untuk menghindari pertikaian

Merasa lebih berkuasa

Memiliki kekuasaan lebih sama dengan pemikiran memiliki kekuatan lebih sehingga merasa sebagai yang terhebat dan tidak mungkin terkelahkan. bila hubungan komunikasi diselimuti dengan rasa saling mengalahkan, maka pertikaian itu tinggal menunggu konban yang berjatuhan dari kedua pihak. manakala yang kemudian merajai adalah rasa kasih sayang, kebersamaan, manyadari bahwa tidak semua yang berkuasa akan kuat, maka jalur komunikasi kedua belah pihak akan sangat luar biasa, komunikasi akan terbentuk dan keinginan untuk maju bersama akan mejadi pedoman

Tak seorangpun dari kita sepintar kita semua
Sebuah penyadaran bahwa kita adalah konstributor sebuah perubahan, kita adalah pembawa obor kemajuan, kita adalah sparepart sebuah mesin jet yang masing" memiliki peran penting sehingga mesin jet dapat melaju kencang. menyadari kekurangan diri sendiri dan secara jeli memaksimalkan potensi kolega akan menjadikan kita mampu berfikir dewasa dan bertindak cerdas dalam menghilangkan pertikaian dan menjalakan komunikasi yang efektif

Akhirnya, sebuah penyadaran dalam bahasa Jawa : "Menang dadi Arang, Kalah dadi Abu" adalah ungkapan yang tepat untuk sebuah hasil pertikaian. tidak ada yang mampu menghasilkan nilai positif.

Keep on istiqomah dalan menghilangkan pertikaian dan membawa kebersamaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun