Mohon tunggu...
Eka Adhi Wibowo
Eka Adhi Wibowo Mohon Tunggu... Dosen - Seseorang yang tiada lelah menimba ilmu

Dosen Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Resensi Buku: Pendidikan Karakter Bangsa

14 Desember 2017   13:54 Diperbarui: 14 Desember 2017   14:00 3908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Karakter Bangsa Menurut: Soekarno, Ki Hadjar Dewantara, (Romo) Mangunwijaya

Pendidikan nasional adalah upaya suatu bangsa untuk preserves national identity, transfer norms and values, sustains and develop the intellectual and cultural base of the society, gives inspiration and pride to citizens, and promotes dialogue for the respect of cultural and social diversity(Van Glinken, mantan rector Universitas PBB, halaman 31) Sepenggal paragraf tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini:

mempertahankan identitas nasional, mentransfer norma dan nilai kehidupan, menopang dan mengembangkan basis intelektual dan budaya masyarakat, memberi inspirasi dan kebanggaan kepada warga negara, dan mempromosikan dialog untuk menghormati keragaman budaya dan sosial.

Dari sepenggal kalimat di atas kita Pendidikan itu tidak hanya sekedar meningkatkan keterampilan dan pengetahuan saja, tetapi yang lebih utama adalah menanamkan nilai-nilai keluhuran bangsa sehingga diharapkan peserta didik memahami jati dirinya sebagai bagian dari kehidupan bangsa dan menjadi termotivasi untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsanya. Tujuan dari pendidikan tersebut kini tengah menghadapi tantangan di era globalisasi yang diikuti oleh kapitalisme yang juga ternyata merambah kepada dunia pendidikan. 

Gelombang kapitalisme membuat pendidikan tak ubahnya seperti komoditas untuk diperdagangkan yang berpotensi mengaburkan nilai-nilai dasar dari pendidikan itu sendiri. Lembaga pendidikan seolah-olah hanya berfungsi seperti perusahaan jasa yang profit orienteddan bukan human oriented,hal tersebut tentu akan berdampak secara sosial ekonomi dalam masyarakat dan berpotensi melahirkan gappendapatan dalam masyarakat, karena dengan menyerahkan pendidikan ke mekanisme pasar berarti pendidikan yang berkualitas hanya untuk kalangan tertentu yang mampu membayar mahal, dan semakin membuat terpuruk mereka yang tidak mampu.

Masalah tersebut rupanya mengusik pikiran penulis untuk mengingatkan khalayak akan bahaya dari kapitalisasi pendidikan, dan meluruskan kembali hakikat pendidikan dalam membentuk pribadi yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai keluhuran bangsa. Pembaca akan diajak untuk menyelami konsep-konsep pendidikan yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia melalui buah-buah pemikiran tokoh-tokoh nasional (Bung Karno, Ki Hadjar Dewantara dan Romo YB Mangunwijaya). Akhirnya pembaca akan memahami bagaimana pendidikan seharusnya dijalankan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang sesungguhnya dan utuh tidak sekedar pengetahuan dan keterampilan saja.

Buku ini layak untuk dibaca oleh semua kalangan dan tidak sulit untuk dipahami karena penulis menggunakan bahasa yang sederhana, bagi mereka yang peduli pendidikan dan pembentukan karakter buku ini mungkin dapat menjadi referensi.

Tebal: 205 halaman
Penulis: Ign. Gatut Sasongko
Penerbit: Ampera Utama, Yogyakarta, Tahun Terbit: 2017
ISBN 978-979-19262-2-5

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun