Mohon tunggu...
Eka Octariawati
Eka Octariawati Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

hobi melukis, menyanyi, dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pembuatan Ecoprint pada UMKM Batik Arimbi

31 Agustus 2022   09:01 Diperbarui: 31 Agustus 2022   10:42 2378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMBUATAN ECOPRINT PADA UMKM BATIK ARIMBI

Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alamai yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam. (sumber: https://dkv.binus.ac.id/2021/12/28/ecoprinting-teknik-ekplorasi-cetak-pada-kain-menggunakan-bahan-dasar-tumbuhan/#:~:text=Ecoprinting%20adalah%20sebuah%20teknik%20cetak,warna%20dengan%20media%20kain%20tertentu)

Teknik Membuat Ecoprint Batik Arimbi

Cara membuat:

Untuk membuat ecoprint, anda bisa menggunakan dua teknik yaitu iron blanket dan teknik pounding. Berikut tata cara pembuatan ecoprint dengan menggunakan teknik iron blanket:

  • Rendam kain dengan air mendidih yang diberi tawas selama semalam, tujuannya adalah untuk membuka serat kain (6 liter air diberi tawas 150 gr dan soda abu 50 gr).
  • Rendam daun di dalam larutan tunjung agar tanin (warna zat daun) keluar dengan maksimal, untuk daun keras seperti cemara laut, jementri, ketepeng, dan jarak direndam selama semalam. Untuk daun lembek seperti jati, lanang, dan insulin direndam selama dua jam.
  • Siapkan potongan kayu seperti tegeran, tingi, jolawe, mahoni, jambal, dan secang. Untuk zat pewarna, 1 kg tegeran diberi 8 liter air, lalu rebus kurang lebih 1 jam sampai susut menjadi 4 liter.
  • Kain utama direndam dengan pewarna 1000 ml selama ½ jam. Kain penutup direndam tunjung ¼ jam. Peras ringan kemudian tiriskan.
  • Bentangkan kain yang sudah direndam di lantai dan tempelkan daun-daunan sesuai dengan selera (posisi tulang daun di bawah).
  • Tutup dengan kain penutup atau blanked, kemudian tutup dengan plastik, kemudian diinjak-injak sampai rata.
  • Gulung kain secara kuat dari ujung ke ujung. Kemudian ikat dengan tali.
  • Kemudian kukus dengan api maksimal kurang lebih 2 jam. Kemudian angkat dan lepas talinya dan angin-anginkan.
  • Kunci atau fiksasi setelah kain ecoprint didiamkan selama 1 sampai 2 jam.
  • Setelah fiksasi bilas dengan air bersih sampai 3 kali kemudian jemur ditempat yang teduh.    

Teknik selanjutnya adalah teknik pounding yang cenderung lebih sederhana. Berikut tata cara pembuatan ecoprint dengan menggunakan teknik pounding:

  • Bentangkan kain di lantai.
  • Tempelkan daun-daunan yang diinginkan, seperti daun jati dan pepaya jepang.
  • Pukul dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel di kain.
  • Biarkan sampai kering kurang lebih 15 menit.
  • Angkat perlahan daun yang telah di palu pada kain.
  • Rendam kain kedalam air campuran tawas atau garam krokos.
  • Jemur kembali hingga kering.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun