Mohon tunggu...
Iswasta Eka
Iswasta Eka Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Certified Instructor Hypnotherapy,baru mencoba menulis 7 buah buku, 5 HAKI. Menulis di mass media sejak 1980 tersebar di Surat kabar dan majalah nasional maupun lokal, Tulisan kolom maupun cerpen dalam bahasa Indonesia dan Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pelatihan Biopori untuk Mengendalikan Banjir dan Membuat Kompos

6 Juni 2022   14:49 Diperbarui: 6 Juni 2022   14:52 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian materi dan praktek pembuatan biopori (Dokpri)

Biopori adalah metode alternatif untuk resapan air dan juga mengolah sampah organik. Penemu konsep biopori adalah Dr.Kamir Raziudin brata, dosen ilmu tanah dan sumber daya lahn IPB. 

Manfaat biopori diantaranya adalah tabungan air, mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, membantu mencegah terjadinya banjit serta mempengaruhi jumlah air tanah.  

Tim pengabdian masyarakat LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam rangka pengabdian sekaligus menyambut hari lingkungan hidup  pada tanggal 4 Juni 2022 mencoba memasyarakatkan konsep biopori di Desa Tambak.

Tim pengabdian masyarakat yang diketuaI oleh Dr,Juanita,ST,MT dengan anggota Drs Karma Iswasta Eka,M.Si melakukan pengabdian masyarakat di wilayah yang sering terdampak banjir yaitu desa Tambak Kabupaten Banyumas. 

Wabingah,S.Pd sebagai Ketua PC Aisyiyah mewakili warga masyarakat yang mengikuti pelatihan menyambut baik pelatihan yang dilakukan tim LPPM Universitas Muhammadiyah Purwoketo. 

Wabingah juga mengharapkan agar pelatihan yang dilanjutkan dengn praktek ini dapat diterapkan di setiap rumah warga sehingga akan mengurangi dampak banjir yang terjadi hampir setiap tahun. 

Ketua PC Aisyiyah mewakili masyarakat juga berharap agar biopori yang akan diterapkan akan memenuhi kebutuhan air bersih di saat musim kemarau serta digunakan membuat kompos organik di rumah.

Juanita dalam pengantar pelatihan menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan kerja sama kemitraan antara LPPM UMP dengan PC Aisyiyah Tambak. Diharapkan dengan pelatihan ini menjadi salah satu solusi pengendalian banjir dengan teknik biopori. 

Juanita juga menyampaikan agar pelatihan pemanfaatan biopori ini tidak sekedar untuk menangani masalah air, tetapi juga dapat digunakan untuk menangani masalah sampah organik yang dapat digunakan menjadi kompos. Dengan metode biopori maka masalah sampah organik dapat sedikit teratasi dan dimanfaatkan untuk pupuk.

Pelatihan pemanfaatan biopori yang diikuti oleh 46 orang diselenggarakan pukul 13.00 sampai dengan 15.30 yang diawali dengan paparan materi dilanjutkan dengan praktek. Praktek yang dilakukan oleh ibu-ibu warga Desa Tambak yang dimotori oleh anggota Aisyiyah Tambak dilakukan di halaman rumah warga yang berdekatan dengan lokasi pelatihan. 

Masyarakat menghargai inisiatif tim  pengabdian untuk mengenalkan konsep biopori dan akan diterapkan oleh warga desa di halaman masing-masing karena sangat mudah dilakukan oleh ibu-ibu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun