Mohon tunggu...
Sri Pujiastuti
Sri Pujiastuti Mohon Tunggu... profesional -

nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semangat Seribu Tangan Cinta

4 April 2010   13:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_120761" align="alignleft" width="145" caption="gambar sendiri"][/caption] Tangan-tangan kecil itu mengayun lelah merengkuh hari. Badan mungil yang lusuh dan layu itu terduduk sebisanya tanpa jengah untuk sekedar menghela nafas, untuk sebisanya merebut kesempatan. Apa mimpi yang ada diingin, tergilas congkak hari yang keras menggerusnya. Semangat kehidupan yang mengalir dalam darah, bersel-sel amarah dan dendam. Kenyataan yang tidak mampu ditolak memupuk kepalan-kepalan tinju kosong ke langit, yang hanya kosong. Hatinya akan membeku sepi, mengering hampa, dalam tamparan dan cibiran yang mengambang tak menentu. Untuk bertanyapun, pikirnya tak berani memecah rasa. Hanya ada hari ini untuk hari ini meregang nyata untuk asa yang mungkin. Tidak merasa perlu meneteskan air matanya, karena sudah kering, habis. Dan jauh dari rasa adil sebagai makhluk manusia yang lahir dari rahim-rahim ketidakpedulian. Langkah kecil yang menapaki waktu, mencoba bertahan dalam ingin yang sudah terkubur. Dan langkah itu mencoba melangkah untuk sekedar memenuhi kenyataan, adanya hidup yang jadi ada. Percayanya yang dipunya juga sudah menoreh luka-luka yang mengering. Kini, tangan-tangan yang berjari-jari gemetar itu mencoba menyentil rasa kita. Dan tapakan-tapakan langkahnya yang masih tertatih itu akan melukis kisahnya dan mengasah jiwa kita. Percaya dan hati yang akan meronakan cerita hidupnya menjadi cermin kita untuk menjadi nihil dan menularkan hangatnya semangat rasa, hangatnya cinta yang kita punya. Semangat itu menyebar dengan indah dalam hati-hati ikhlas yang nyata. Semangat itu, semangat seribu tangan cinta. if it's a tremble, let me hold you if it's a doubt, let us show you if it's a heart, let it feels coz you're not alone batin, semoga selalu bisa membatin membatinkan rasa untuk mengasah jiwa jiwa-jiwa yang telah nihil dari batin yang telah menjadi merengkuhkan nihil yang ada untuk seribu tangan cinta ~_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun