Mohon tunggu...
Einila Dilla Ainila
Einila Dilla Ainila Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab

Ada yang harus berjuang, namanya aku | Ambigunya rasa tanpa kata | Selamat bertumbuh | Hukum tarik-menarik | Dinamika awan | 私は幸せだったよ.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak wajar

31 Januari 2018   16:33 Diperbarui: 31 Januari 2018   16:36 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memang benar. Rasanya aku mulai kehilangan arah dengan berbagai keadaan yang ada. Aku tersesat. Tak temui arah.

Aku terluka. Aku sendiri. Dengan banyaknya beban yang barangkali tak terlihat dan hanya ada ketenangan nampak.

Memang benar. Aku haruslah mulai mencurigai hatiku, manakala banyak hal tak beriringan. Aku terpental tak berdaya, seorangpun tak ada yang tahu.

Aku lelah. Aku ingin berhenti. Ada kala yang mampu menyamai kalanya kala. Tentang ego dan egois. Aku tak begitu mengerti ego.

Tentang harapan. Aku lupa caranya, walau hanya untuk berdecak saja itu tampak sulit. Aku lebih suka menepisnya. Faktor yang semestinya mendukung terasa jauh, agak berat, tak terbatasi.

Aku tahu, aku hanya sebegini saja. Tak lebih.

Aku ingin tanpa beban,merebah diatas albas,tanpa haluan,dan senyaman nya.

Rasanya aku sangat rindu untuk berpulang, namun semesta masih saja mengijinkanku menepi. Masih ada bulan yang selalu setia ada. Juga masih ada langit dengan manik-manik awan yang mampu membuatku bertahan sejauh ini.

Apa kau tahu definisi bahagia? Lalu dimana kebahagiaan selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun