Mohon tunggu...
Eiffel Octavian Kho
Eiffel Octavian Kho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - .

,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Kepercayaan dari Masa Pra-aksara hingga Sekarang

7 Desember 2022   17:49 Diperbarui: 7 Desember 2022   18:10 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepercayaan atau yang biasa kita sebut sebagai agama memang bukanlah hal yang asing untuk didengar. Di Indonesia, kita semua diwajibkan untuk beragama, ada yang umat Islam, Kristen, Buddha, Katolik, Hindu, dan Konghucu. Akan tetapi, agama di Indonesia yang kita ketahui sekarang ini ternyata juga dipengaruhi oleh masa lalu. Kepercayaan manusia terus berkembang dari Zaman pra-aksara hingga sekarang.

Semuanya dimulai dari masa Paleolitikum. Masa paleolitikum atau yang biasa disebut sebagai batu tua adalah masa di mana manusia purba terus berpindah-pindah dan fokus mencari makanan dengan cara berburu. Pada masa ini, kepercayaan yang dianut adalah animisme dan dinamisme. Akan tetapi, pada masa ini tidak banyak orang yang menganut kepercayaan, karena masih sibuk berburu dan mengumpulkan makanan. 

Animisme adalah sebuah kepercayaan yang mempercayai bahwa terdapat roh atau jiwa pada suatu benda tertentu. Orang-orang pada masa itu meyakini bahwa jika mereka menyembah roh-roh tersebut, maka roh tersebut akan senang dan memberikan berkah bagi mereka, dikarenakan roh tersebut mempunyai kekuatan yang dahsyat. 

Di sisi lain, dinamisme adalah sebuah kepercayaan yang mempercayai bahwa terdapat kekuatan mistis pada benda yang mereka sembah.  Kekuatan mistis tersebut berasal dari roh nenek moyang yang mereka sembah juga, sehingga arwah nenek moyang tersebut sering dimintai tolong untuk urusan mereka. Kemudian, arwah tersebut masuk ke dalam suatu benda dan akhirnya memiliki kekuatan mistis. 

Masa yang kedua adalah masa Mesolitikum. Masa ini dikenal dengan sebutan batu muda. Orang-orang pada masa ini masih menggunakan batu seperti masa Paleolitikum, tetapi batunya sekarang lebih halus dan lebih rapi. Pada masa ini, kepercayaan yang dianut masih animisme dan dinamisme. Tetapi, ada penambahan 1 lagi, yaitu totemisme. 

Totemisme adalah kepercayaan terhadap benda atau hewan yang memiliki sifat ilahi. Benda ataupun hewan yang dipuja biasanya disebut totem. Meski begitu, kepercayaan pada masa ini lebih berkembang dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan oleh penemuan lukisan cap tangan dengan latar belakang cat merah, yang memiliki arti kekuatan untuk mencegah serangan dari roh jahat. 

Masa yang ketiga adalah Neolitikum. Masa ini biasanya disebut sebagai batu baru. Pada masa ini, perkembangannya sudah lebih maju lagi, seperti alat-alat berburunya yang semuanya sudah dihaluskan, kemudian juga menghasilkan makanan. Tidak hanya dari segi makanan, tapi kepercayaan juga. 

Pada zaman ini orang-orang sudah bisa mengerti tentang apa yang terjadi kepada orang yang meninggal. Kemudian mereka akan melakukan penghormatan dan pemujaan kepada roh nenek moyang mereka, lalu mereka juga  melakukan cara penguburan secara langsung dan tidak langsung. Penguburan secara langsung dilakukan dengan memasukkan mayat ke dalam peti kemudian melakukan upacara. Penguburan secara tidak langsung dilakukan dengan cara memasukkan mayat ke dalam tanah, diikuti dengan upacara.

Setelah mayat diperkirakan menjadi kerangka, tanah akan digali lagi dan mayad tersebut akan dicuci, diberi hematit dan dimasukkan ke dalam sarkofagus. Hal ini membuktikan bahwa orang-orang memiliki pemahaman yang lebih mengenai apa yang mereka lakukan. 

Masuk ke dalam masa yang terakhir adalah masa Megalitikum. Masa Megalitikum biasanya disebut sebagai masa batu besar karena berasal dari kata mega yang berarti besar dan litik yang berarti batu. Masa ini merupakan masa terakhir dari zaman batu sebelum memasuki zaman perunggu. Pada masa ini manusia masih menggunakan batu dan terdapat banyak batu besar yang dapat ditemukan di masa tersebut. Pada masa ini, kepercayaan yang dianut masih animisme, dinamisme, dan totemisme. Akan tetapi, dari 3 kepercayaan ini, yang terus berkembang dari Paleolitikum adalah animisme, bahkan sampai masa Megalitikum.  

Dibalik penemuan banyak batu besar seperti menhir dan monolit yang ditemukan pada masa ini, ternyata batu besar tersebut menjadi penunjuk adanya upacara adat yang dilakukan oleh orang-orang disana. Tentu saja upacara adat yang dilakukan berkaitan dengan kepercayaan animisme ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun