Mohon tunggu...
Egip Satria Eka Putra
Egip Satria Eka Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2 Ilmu Hukum Universitas Andalas. Padang

Redaktur Seruan.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menganalisa Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi Tahun 2022

27 Agustus 2022   09:04 Diperbarui: 27 Agustus 2022   09:10 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alhamdulillah! Berkat rahmat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, di tahun 2022 ini Republik Indonesia, negara kita tercinta telah mencapai usia 77 tahun. Anugerah besar ini  patut untuk kita selalu syukuri bersama dengan merawat dan menjaga Indonesia kita ini agar terus menjadi negara yang berdaulat, maju dan sejahtera rakyatnya.

Pada momen peringatan hari kemerdekaan tahun ini, presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2022. Pidato ini disampaikan sehari sebelum HUT ke-77 RI yakni pada 16 Agustus 2022 kemaren. Pidato Kenegeraan presiden Jokowi ini menurut penulis menarik untuk kita telaah secara lebih mendalam.

Dalam pidatonya, Jokowi membahas beberapa hal, seperti kondisi ekonomi, capaian vaksinasi, Ibu Kota Negara (IKN), dan banyak poin penting lainnya. Penulis menganalisa ada beberapa isu krusial yang disampaikan presiden Jokowi pada pidato kenegaraanya kali ini yang penting untuk kita ketahui bersama, yaitu: Pertama, Presiden Jokowi membahas isu soal jaminan perlindungan hukum untuk masyarakat.

Pada pidato kenegaraannya tahun ini, presiden Jokowi mengungkapkan bahwa soal perlindungan hukum, sosial politik, dan ekonomi untuk setiap masyarakat harus semakin diperkuat demi mempertahankan rasa keadilan di setiap diri warga negara Indonesia. Tidak hanya itu, Jokowi juga mengungkap keadilan adalah salah satu kunci terlaksananya kehidupan suatu negara. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu.

Isu kedua yang disinggung oleh Presiden Jokowi adalah isu Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam pidatonya , presiden Jokowi mengklaim bahwa dirinya sudah menandatangani Keputusan Presiden tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu. Hal ini beliau sampaikan sebagai salah satu aspek yang menjadi perhatian pemerintah demi menegakkan HAM secara adil untuk seluruh rakyat tanpa melihat dari golongan manapun.

Presiden Jokowi juga membahas soal pemberantasan korupsi dalam pidatonya. Ini adalah isu paling penting ketiga menurut penulis yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa lembaga negara telah berhasil mengungkap 3 (tiga) kasus korupsi dengan nilai hingga triliyunan rupiah, yaitu korupsi Jiwasraya, Garuda, ASABRI dan kasus korupsi besar lainnya. Presiden Jokowi menekankan komitmen besar dirinya dan pemerintah terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.

Isu selanjutnya yang juga dibahas oleh presiden Jokowi dalam pidatonya adalah soal Krisis ekonomi. Presiden Jokowi menyatakan bahwa walaupun pandemi Covid-19 sekarang sudah mulai mereda ternyata belum menjamin kebangkitan ekonomi global, termasuk ekonomi nasional. Selain itu, perang antara Ukraina dan Rusia juga menambah krisis yang terjadi, mengingat kedua negara ini memiliki hubungan ekspor impor dengan berbagai negara sehingga berdampak besar bagi banyak negara termasuk Indonesia.

Presiden Jokowi dalam pidato Kenegeraanya kemaren juga mengingatkan soal persaingan politik menjelang Pemilu 2024. Menurut penulis ini isu paling digarisbawahi oleh presiden Jokowi pada pidato kenegaraannya. Beliau mengingatkan dan menekankan untuk jangan menggunakan politik identitas yang lekat dengan persaingan politik demi kemenangan suatu kelompok.

Politik identitas akan berdampak buruk terhadapat kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahwa politik identitas akan memecah belah masyarakat dan merusak kerukunan dalam masyarakat. Oleh karena itu presiden Jokowi menekankan bahwa jangan ada lagi politik identitas, jangan ada lagi politisasi agama dan jangan ada lagi polarisasi sosial.

Itulah 5 (lima) isu krusial, penting dan paling dominan presiden Jokowi sampaikan pada pidato kenegaraanya kemaren. Terlepas juga banyak isu dan aspek lainnya yang ikut disampaikan. Dari isu-isu yang disampaikan oleh presiden Jokowi tersebut kita dapat mengetahui perihal apa saja yang telah dicapai pemerintah dan apa yang akan jadi target yang akan diwujudkan.

Ada satu hal lagi yang menarik dari pidato presiden Jokowi tahun ini. Bahwa ada hal yang tiba-tiba hilang dari pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun ini. Menurut Analisa penulis ada satu yang luput dari perhatian Jokowi dalam pidato. Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya kali ini sama sekali tidak menyebut soal infrastruktur. Hal ini menjadi yang kedua kalinya sejak ia memimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun