Mohon tunggu...
Egi Agustian Rahmat Sukendar
Egi Agustian Rahmat Sukendar Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni INDEF School of Political Economy and Finance Jakarta

Izinkan hati dan akal memantik realitas sosial dalam bentuk sebuah karya sederhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Logika, Nyawa dalam Berinteraksi

21 Januari 2020   08:52 Diperbarui: 23 Januari 2020   23:59 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pembicara di depan umum. (sumber: shutterstock)

Sebagai contoh misalnya ketika interview kerja, kita sering ditanya mengenai kelebihan yang dimiliki. Lalu, bagaimana cara menjawabnya. Penulis mendapatkan ilmu ini dari saudara yang sudah bekerja, yaitu terapkan konsep CAO (Content, Action, Output). 

Contohnya, saya memiliki kelebihan dalam hal negosiasi, di mana selama kuliah saya pernah melakukan negosiasi dengan lembaga pemerintahan untuk berkolaborasi dalam bidang pemberdayaan masyarakat. 

Dan hasil dari audiensi tersebut saya dan tim berhasil merealisasikan program tersebut dengan berkolaborasi dengan lembaga pemerintahan.

2. Hindari Lompatan Logika
Seringkali kita mengeneralisasi kejadian kecil untuk hal yang besar. Misalnya ada orang sunda yang makan daging kucing, bukan berarti semua orang Sunda itu kejam. 

Contoh lain, hanya karena beberapa oknum anggota DPR tertangkap kasus korupsi oleh KPK bukan berarti semua anggota DPR itu buruk. Tapi sebelum kita mengambil kesimpulan tersebut perlu argumentasi yang kuat, setidaknya data-datanya harus valid.

3. Konsisten dalam Bersikap
Saat pendapat kita lemah, kita akan masuk pada kondisi yang membingungkan dan kontradiksi. Kita akan berusaha mengeluarkan argumen baru dan berbeda dengan sebelumnya. 

Hal ini justru akan menjadikan kita semakin terpuruk dan memberikan ruang kepada lawan kita untuk menyepelekan Kita. Point nya adalah tetaplah konsisten dari awal hingga akhir.

4. Gunakan kata - kata sederhana
Dalam berbicara yang perlu kita tata adalah kata-kata yang akan kita gunakan dan siapa lawan berbicara atau audiens. 

Sebagai contoh, kita menggunakan kata kata ilmiah dalam forum yang pesertanya  anak-anak TK, tentu tidak akan nyambung apa yang kita sampaikan dan yang mereka cerna. Artinya pahami siapa audiensnya dan persiapkan materinya.

5. Tetap Tenang
Ketika kita berbicara di depan umum atau  di depan seseorang yang kita kagumi, seketika akal kita blank. Padahal semua telah disiapkan secara matang dan terkonsep. 

Tapi nyatanya itu saja tidak cukup, perlu ketenangan mental. Yakinlah apa yang kita persiapkan adalah yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun