Mohon tunggu...
Ega Wiguna
Ega Wiguna Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Sastra || @sastra.wiguna_

Memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat banyak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Local Genius Literacy, Alternatif Bela Negara bagi Generasi Milenial

30 November 2019   13:59 Diperbarui: 30 November 2019   14:07 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Wisdom Indonesia

Indonesia adalah negara multikultural yang terdiri dari banyak etnis, dialek bahasa, dan budaya, serta multi agama. Hal tersebut menjadi ciri khas dan keunggulan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Secara khusus keunggulan itu dapat dilihat dari kearifan lokal yang dimiliki tiap daerah di bumi Nusantara, dimana dengan beragam dan banyaknya budaya lokal tersebut menggambarkan kemampuan dari masyarakat Indonesia dalam mensiasati lingkungan hidupnya agar tetap layak untuk ditinggali waktu demi waktu (Budiwibowo, 2016).

Beragamnya budaya lokal yang dimiliki juga mencerminkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam menemukan jalan baru untuk mencapai kehidupan yang lebih manusiawi. Namun seiring dengan kemajuan zaman (era globalisasi), serta perkembangan sosial yang begitu cepat menyebabkan sikap rasa cinta tanah air, jiwa patriotisme dan nasionalisme jadi berkurang.

Unsur-unsur bela negara kurang terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan kaum muda semakin banyak yang kurang paham dan kurang menjiwai terhadap permasalahan bela negara (Hadi, Suryo, & Sudarsono, 2014). Akibatnya, tradisi dan budaya lokal yang pada awalnya dipegang teguh, dipelihara, dan dijaga keberadaannya, kini sudah mulai pudar, bahkan hampir punah.

Kebanyakan masyarakat, khususnya generasi muda lebih memilih untuk menggunakan budaya modern (budaya asing) daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri. Mereka lebih bangga dengan budaya ataupun simbol-simbol bangsa lain yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa.

Oleh karena itu, disinilah generasi muda harus membuktikan bahwa tidak semuanya seperti itu, masih ada generasi muda yang memang peduli dan mempunyai kesadaran bela negara serta memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membuktikan itu semua adalah dengan melestarikan kembali budaya lokal atau kearifan lokal yang ada, melalui program "Local Genius Literacy".

Dimana program ini nantinya ditujukan untuk membuat masyarakat Indonesia melek akan kearifan lokal yang dimiliki dan menjadikan kearifan lokal tersebut sebagai keunggulan yang dapat memperkuat kembali jati diri bangsa yang selama ini telah pudar.

Adapun skema pelaksanaan program "Local Genius Literacy" adalah sebagai berikut:

Skema Pelaksanaan Program (diolah penulis)
Skema Pelaksanaan Program (diolah penulis)

Keberadaan generasi muda menjadi kunci sukses keberhasilan program ini, karena dalam skema ini peran generasi muda adalah sebagai konseptor, pencetus ide pelaksanaan seluruh kegiatan atau aktivitas yang ada hubungannya dengan program "Local Genius Literacy".

Tentunya dalam pelaksanan seluruh kegiatan yang direncanakan, dibutuhkan sinergi dan peran serta dari berbagai pihak, diantaranya: pemerintah baik pemerintah pusat maupun sampai pemerintahan terkecil seperti RT atau kelurahan. Selain itu bekerjasama juga dengan pengusaha UMKM, seniman dan budayawan. Adapun kegiatannya berupa:

1. Workshop atau Pelatihan Inovasi Pengembangan Produk Daerah

Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat khususnya pelaku UMKM bisa menciptakan inovasi produk yang selama ini dibuat, dengan menekankan pada sumber daya yang ada di masing-masing daerah. Termasuk didalamnya adalah bagaimana membuat kemasan produk yang menarik dengan bertemakan kebudayaan lokal. Selain itu juga untuk meningkatkan daya saing dari produk lokal terhadap produk-produk impor. Peran pemuda dalam kegiatan ini adalah sebagai fasilitator, ataupun pengisi materi.

2. Pameran Produk-produk Lokal

Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari diadakannya workshop dan pelatihan pengembangan produk. Selain sebagai sarana untuk mempromosikan produk-produk dari masing-masing UMKM sekaligus mempromosikan warisan budaya kepada masyarakat baik itu makanan khas ataaupun produk lainnya. Sehingga harapannya dapat mengubah pola pikir masyarakat untuk bangga dengan produk dalam negeri.

3. Mengadakan Lomba Berbasis Kebudayaan

Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kembali rasa cinta masyarakat akan budaya lokal yang dimiliki. Misalnya ketika lomba 17 agustus-an sebisa mungkin lomba-lomba yang diadakan mengandung unsur kebudayaan lokal. Ataupun lomba yang diadakan untuk dan oleh mahasiswa sebisa mungkin budaya lokal atau kearifan lokal selalu dijadikan pilihan sub tema yang diberikan.

4. Pentas Seni dan Pagelaran Kebudayaan Lokal

Pentas seni dan Pagelaran Kebudayaan Lokal adalah wadah yang disediakan untuk menampilkan kesenian-kesenian ataupun warisan budaya yang sudah mulai tergerus globalisasi. Kegiatan ini dilakukan di tiap daerah dari mulai skala terkecil antara lain: tingkat kecamatan, kota, daerah maupun nasional.

Tujuannya untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat khususnya generasi muda dan anak-anak, agar lebih mencintai budaya dalam negeri daripada budaya asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Dalam kegiatan ini tentunya dukungan dari pemerintah akan sangat diperlukan.

5. Membuat Rumah Budaya di Setiap Pelosok Nusantara

Rumah Budaya ini maksudnya adalah semacam museum pendidikan terkait miniatur kebudayaan tiap daerah. Termasuk didalamnya sejarah, dan macam-macam warisan budaya lokal yang dimiliki masing-masing daerah. Sehingga dengan adanya rumah budaya tersebut masyarakat sekitar dapat belajar mengenal dan memahami akan kearifan lokal yang dimiliki, yang patut mereka lestarikan.

Tentunya dalam kegiatan ini peran serta budayawan, seniman, dan pemerintah sangat diperlukan, mengingat keterbatasan dana ataupun anggaran yang dimiliki organisasi-organisasi kepemudaan. Namun dalam kegiatan ini generasi muda tetap mengaoptimalkan perannya sebagai edukator ataupun relawan yang siap diterjunkan untuk membantu operasional rumah budaya ini.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, masih banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan generasi muda berkaitan dengan program "Local Genius Literacy". Intinya dengan semangat generasi muda dan adanya kontribusi peran dari berbagai elemen ataupun berbagai stakeholder, maka diharapkan program "Local Genius Literacy" ini dapat berjalan lancar.

Seiring dengan makna dan tujuan dari program ini sendiri, mudah-mudahan dapat menjadikan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda menjadi melek akan kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia. Sehingga dengan kondisi generasi muda yang melek akan kearifan lokal, tentunya akan membentuk generasi muda yang mampu bertahan ditengah gempuran penjajahan gaya baru disegala aspek.

Serta dapat menjadikan kearifan lokal tersebut sebagai kekuatan, alat, ataupun senjata untuk mengantarkan masyarakat Indonesia hidup sejahtera, dan dapat bersaing secara global, tanpa kehilangan jati diri bangsa Indonesia itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun