Mohon tunggu...
Ega Wiguna
Ega Wiguna Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Sastra || @sastra.wiguna_

Memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat banyak

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melalui Wisata Gastronomi Terpadu

25 November 2019   14:58 Diperbarui: 25 November 2019   16:22 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: bali.idntimes.com, travel.kompas.com, grid.id, istockphoto.com, etc (diolah Penulis)

Wisata gastronomi bisa dikatakan juga sebagai bentuk evolusi dari wisata kuliner. Evolusi yang bertujuan untuk mempertahankan keeksisan suatu makanan dan bertujuan untuk memperluas pasar.

Apalagi Indonesia mempunyai banyak sekali makanan tradisional (halal), yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah mempunyai kekayaan budaya dan ciri khas masing-masing. Tentunya hal tersebut akan menjadi aset yang sangat berharga.

Konsep wisata gastronomi terpadu maksudnya adalah sebuah konsep yang menawarkan beberapa destinasi wisata gastronomi yang saling menyambung satu sama lain dan itu dijadikan satu paket perjalanan wisata di suatu daerah tertentu.

Jadi bukan hanya satu destinasi wisata gastronomi saja. Bahkan di dalamnya sudah dikonsep agar pelayanan dan fasilitas yang diberikan dapat memudahkan semua kebutuhan wisatawan Muslim ketika berwisata. Baik itu terkait tempat ibadah yang memadai, hotel yang ramah, ataupun makanan halal yang memang menjadi destinasi utamanya.

Apa saja yang akan ditawarkan untuk wisatawan?

Pertama, story telling terkait sejarah dari setiap makanan. Wisatawan akan diajak kesuatu ruangan khusus yang sudah dikonsep seperti halnya museum ataupun tempat yang memberikan semua informasi mengenai makanan tradisional tertentu, dan akan mulai diperkenalkan segala sesuatu yang menyangkut makanan tersebut.

Seperti kita ketahui, ketika berbicara makanan tradisional Indonesia, memang tidak akan terlepas dari sejarah, mitos, filosopi, juga tradisi masyarakat yang ada.

Sehingga, selain rasa yang diwariskan, tentunya terkandung juga nilai-nilai kearifan lokal yang dapat dijadikan pelajaran atau dimaknai oleh genarasi berikutnya.

Kedua, tour ke kebun, peternakan atau pasar. Wisatawan akan dipandu untuk berkeliling ke kebun dan peternakan (jika ada), atau ke pasar untuk bersama-sama mencari bahan baku.

Jika itu ada kaitannya dengan daging ayam, kambing, ataupun yang lainnya, maka akan diajak juga untuk melihat bagaimana proses penyembelihan hewan yang dilakukan sesuai syariat.

Ketiga, merasakan sensasi memasak. Wisatawan akan disuguhkan terlebih dahulu pertunjukan atau demo memasak, baik yang dilakukan secara tradisional maupun modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun