Mohon tunggu...
Egar Aldi
Egar Aldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Egar Aldiyaksa Akbar

Hallo, rekan-rekan semua. Selamat datang di akun Kompasiana saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

PMM UMM Kenalkan Pupuk Bakteri Fotosintetik kepada Kelompok Tani Muda Makmur sebagai Alternatif Pengganti Pupuk Kimia

16 Juli 2021   12:22 Diperbarui: 16 Juli 2021   12:53 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Kelompok Tani Muda Makmur Desa Bulukerto saat desiminasi. Dokpri

Batu -- Bersama anggota Kelompok Tani Muda Makmur, Dusun Cangar, Desa Bulukerto anggota Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kenalkan pupuk bakteri fotosintetik sebagai alternatif pengganti pupuk kimia. Menggunakan moda daring melalui zoom meeting, mahasiswa PMM gelombang 8 kelompok 48 berikan edukasi mengenai materi pupuk bakteri fotosintetik pada 05 Juli 2021. Materi desiminasi yang diberikan meliputi pengantar mengenai pupuk bakteri fotosintetik, demonstrasi cara pembuatan, hingga cara pengaplikasian pada tanaman. Sehingga, diharapkan para petani mampu untuk mengaplikasikan secara mandiri. Tak lupa, para petani juga diedukasi mengenai bahaya penggunaan pupuk kimia yang digunakan saat ini terhadap lingkungan.

"Penggunaan pupuk kimia memang lebih efektif jika dibandingkan dengan pupuk organik. Tetapi, dampak dalam jangka panjang seperti penurunan kesuburan tanah hingga permanen akan mengintai apabila penggunaan pupuk kimia tidak dikontrol dari awal," ucap Dida Rahmayani selaku anggota PMM UMM gelombang 8 Kelompok 48 yang sekaligus menjadi pemateri pada desiminasi ini.

"Sehubungan dengan itu, kami ingin mengenalkan alternatif produk pupuk organik cair, berupa pupuk photosynthetic bacteria atau PSB. Pupuk ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kandungan gizi pada tanaman karena pupuk ini kaya akan protein," lanjut Dida saat memberikan materi.

Pemilihan pupuk ini bukanlah sembarangan dipilih, namun melalui berbagai pertimbangan seperti bahan mudah diperoleh dan dengan harga yang terjangkau. Namun, harus tetap memiliki efikasi yang cukup tinggi terhadap tanaman. Bahan yang dipilih adalah telur ayam, MSG, dan saus tiram yang kemudian dicampur menjadi satu dan dilarutkan dalam air kolam serta menunggu hingga berubah warna hingga menjadi merah. Bahan dan cara pembuatan yang cukup praktis ini dinilai akan memudahkan petani untuk mengadaptasinya.

Antusiasme Kelompok Tani Muda Makmur juga terlihat pada saat desiminasi dilakukan. "Apakah dalam pengaplikasiannya dapat dicampurkan bersamaan dengan insektisida atau fungisida?," tanya Mahfis selaku anggota kelompok tani muda makmur. Penggunaan pupuk ini dapat dicampurkan sekaligus bersama apapun, selama produk yang dicampurkan tidak memiliki suhu yang tinggi karena dapat merusak kandungan dari pupuknya, jawab Dida atas pertanyaan tersebut. Pasca kegiatan desiminasi, mahasiswa juga memberikan pupuk yang telah jadi untuk dijadikan starter agar dalam proses pembuatannya tidak terlalu menunggu waktu yang lama. Dengan diadakannya program kerja ini, mahasiswa PMM UMM gelombang 8 kelompok 48 berharap kepada para petani sekarang agar beralih menuju produk organik demi keselamatan lingkungan.

Instagram: pmmummbulukerto

YouTube: PMM UMM BULUKERTO 8 48

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun