Mohon tunggu...
ega nur fadillah
ega nur fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswi -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muhkan dan Mutasyabbih

22 November 2018   08:30 Diperbarui: 22 November 2018   08:44 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secara sepintas, ketiga ayat ini bisa menimbulkan pemahaman yang bertentangan. Karena itu, Ibn Habib al-Naisaburi menceritakan adanya tiga pendapat tentang masalah ini. Pertama berpendapat bahwa al-qur'an seluruhnya mihkam berdasarkan ayat pertama. Kedua berpendapat bahwa al-qur'an seluruhnya mutasyabib berdasarkan ayat kedua. 

Ketiga berpendapat bahwa sebagian ayat al-qur'an mihkam dan lainnya mutasyabib berdasarkan ayat ketiga dan inilah pendapat yang lebih sahih. Sedangkan ayat pertama, dimaksudkan dengan muhkamnya al-qur'an adalah kesempurnaannya dan tidak adanya tentang antar ayat-ayatnya. 

Maksud mutasyabib dalam ayat kedua adalah menjelaskan segi kesamaan ayat-ayat al-qur'an dalam kebenaran, kebaikan, dan kemu'jizatannya.sehubungan dengan ini pula, para penulis Ulumul Qur'an belakangan ini, seperti al-Zarqani, Subhi al-Salih, dan Abd al-Mun'im al-Namir memandang tidak ada pertentangan antar ketiga ayat tersebut diatas. Lebih dari itu, mereka mengaskan bahwa yang menjadi perhatian dalam pembahasan ini adalah ayat yang ketiga,dan bukan ayat pertama dan kedua.

Secara istilah, para ulama berbeda pendapat pula dalam merumuskan definisi muhkam dan mutasyabihat. Al-Suyuthi misalnya telah mengemukakan 18 definisi atau makna muhkam dan mutasyabib yang diberikan para ulama. 

Al-Zarqani mengemukakan 11 definisi pula yang sebagiannya dikutip dari Al-Suyuthi. Diantara definisi yang dikemukakan al-Zarqani adalah sebagai berikut.

 Muhkam ialah ayat yang jelas maksudnya lagi nyata yang tidak mengandung kemungkinan nasakh. Mutasyabib ialah ayat yang tersembunyi (maknanya),tidak diketahui maknanya  baik secara akli maupun nakli, dan inilah ayat-ayat yang hanya Allah yang mengetahuinya, seperti datangnya hari kiamat, huruf-huruf yang terputus-putus di awal-awal surat. Pendapat ini dibangsakan oleh al-Alusi pada pemimpin-pemimpim mazhab Hanafi.

Muhkam ialah ayat yang diketahui maksudnya, baik secara nyata maupun melalui takwil. Mutasyabib ialah ayat yang hanya Allah mengetahui maksudnya, seperti datangnya hari kimst, keluarnya dajjal, huruf-huruf yang terputus-putus di awal-awak surat. Pendapat ini dibangsakan kepada ahli sunnah sebagai pendapat yang terpilih dikalangan mereka.

Muhkam ialah ayat yang tidak mengandung kecuali satu krmungkinan makna takwil. Mutasyabib ialah ayat yang mengandung bsnyk kemungkinan makna Tkwil. Pendaopat ini dibangsakan kepada Ibn Abas dan kebanyakan ahli Ushul Fiqh mengikutinya.

Muhkam  ialah ayat yang berdiri sediri yang tidak memerlukan keterangan. Mutasyabib ialah ayat yang tidak berdiri sendiri, tetapi memerlukan keterangan. Kadang-kadang diterangkan dengan ayat atau keterangan tertentu dan kali yang lin diteangkan dengan ayat atau keterangan yang lain pula karena terjadinya perbedaan dalam menakwilnya. Pendapat ini dicertakan dari Imam Ahmad RA.

Muhkam ialah ayat yang seksama susunan dan urutannya yang membawa kepada kebangkitan makna yang tepat tanpa pertentangan. Mutasyabib ialah ayat yang makna seharusnya tidak terjangkau dari segi bahaa kecuali bila ada bersamanya indikasi atau melalui konteksnya. Lafal musytarak  masuk ke dalam mutasyabib menurut pengertian ini.pendapat ini dibangsakan kepada Imam al-Haramain.

Muhkam ialah ayat yang jelas maknanya dan tidak masuk kepadanya isykal (kepelikan). Mutasyabib ialah lawannya. muhkam terdiri atas lafal nash dan lafal zahir. Mutasyabib terdiri atas-atas ism-ism (kata-kata benda) musytarak dan lafal-lafal mubbamab (samar-samar). Ini adalah pendapat At-Thibi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun