Mohon tunggu...
Ega Nur Fadillah
Ega Nur Fadillah Mohon Tunggu... Atlet - English Department IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebatas Cerita Pendakian

8 Februari 2019   18:38 Diperbarui: 8 Februari 2019   19:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Capek ya?" Tanya Jo menatap tajam kearah Rini.
Rini hanya menggelengkan kepala sambil menutup tutup botol air minumnya.

"Lepas saja dulu ranselmu, kita masih lama beristirahat disini" Ucap Jo sambil meraih ransel Rini yang masih digendongnya.

"Harusnya kita nggak usah berlama-lama disini, biar kita bisa mengejar waktu" jawab Rini dengan wajah ketus sambil melepaskan ranselnya.

Rini membuang pandangannya ke arah jalur pendakian dan melihat pendaki lain yang melintas.

"Kasihan yang lain.. mereka masih kelelahan. Kamu juga jangan terlalu memaksakan untuk cepat sampai puncak". ucap Jo seolah menasehati Rini sambil mengacak-acak rambut Rini yang setengah basah karena rintikan hujan.

Setelah 30 menit beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan. Rintik-rintik gerimis masih mengiringi sepanjang perjalanan. Menyambut sore dengan gelapnya belantara dengan harum bau pohon pinus yang basah karena hujan. Keringat pun bercucuran , tapi tidak mengurangi semangat Rini untuk menempuh perjalanan. Ditengah perjalanan, semuanya istirahat sejenak sambil meminum air bekal yang dibawa.

Karena gerah Rini melepaskan jas hujan yang dikenakannya.
"Gerah ya?? Yaa lepas aja jasnya" ucap Jo dengan lagak sok perhatian sambil membantu melepaskan jas hujan Rini.
"Hoh, Emang mau aku lepas!" Jawab Rini singkat.

Dengan segala bentuk perhatian-perhatian kecil yang diberikan jo, meambuat Rini sejenak memikirkan sesuatu.

"kenapa Jo begitu perhatian padaku.. ahh!! Mingkin ini perasaanku saja" Gumam Rini dalam hati.
Dan hanya memikirkan betapa indahnya berada dipuncak nanti.

Rini memang sudah biasa mendapat perhatian-perhatian seperti seorang kekasih dari teman-temannya. Namun Rini hanya perhatian balik kepada teman organisasi disekolah nya saja.

Mereka melanjutkan perjalanan, di sepanjang perjalanan Jo selalu berjalan di belakang Rini. Sambil bernyanyi di sepanjang perjalanan dan memotret pemandangan, sesekali Jo memotret wajah manis Rini secara diam-diam. Jo selalu berhasil mengabadikan wajah Rini yang tersenyum bahagia, jarang-jarang seorang Rini bisa tersenyum lebar seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun